Foto: Ilustrasi net/Ist
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Seiring status Kabupaten Pangandaran yang menjadi salah satu daerah rawan bencana oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Pangandaran dibekali berbagai peralatan canggih seperti Pusat Kendali Operasi (Pusdalops).
Nana Ruhena, Kepala DPKPB Pangandaran, mengatakan, meskipun saat ini dinasnya sudah dilengkapi peralatan canggih untuk mendeteksi bencana, namun ia mengakui masih banyak kekurangan, yakni terganggunya bantuan dari pusat lantaran nama yang sebelumnya BPBD berubah menjadi DPKPB.
“Gubernur telah merekomendasikan namanya kembali menjadi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) seperti dulu. Dalam waktu minggu-minggu ini, rekomendasi Gubernur akan disampaikan ke Kemendagri. Mudah-mudahan bisa berhasil dan bantuan dari pusat tidak lagi terganggu,” jelasnya kepada Koran HR, Selasa (31/10/2017).
Sementara untuk mensukseskan program penanggulangan bencana di Pangandaran, DPKPB memberikan sosialisasi kepada 100 orang ibu rumah tangga di masing-masing desa yang dinyatakan rawan bencana. Nana menyebutkan program tersebut bernama Bunda Belajar Mitigasi (BBM).
Dalam program tersebut, kata Nana, nantinya para peserta akan dibekali berbagai pengetahuan tata cara penanganan bencana yang terjadi di lingkungan. Selain itu, mereka juga diberikan pemahaman kewaspadaan terhadap bencana.
“Program ini akan digulirkan secara bertahap ke daerah-daerah yang dinyatakan rawan bencana. Mudah-mudahan program ini dapat mengurangi resiko bencana di Pangandaran,” pungkasnya. (Ntang/R6/Koran HR)