Ilustrasi. Fhoto : Ist/ Net
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Aktifis organisasi pemerhati binatang bulan ini meluncurkan kampanye Dog Meat Free Indonesia (DMFI) atau Indonesia Bebas Daging Anjing. Aktifis menilai mengonsumsi daging anjing merupakan bentuk kekerasan terhadap hewan.
Hasil investigasi yang dilakukan para aktifis pemerhati binatang menyebutkan, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Pangandaran, merupakan salah satu daerah pengepul dan penyedia daging anjing untuk wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
“Banyak laporan yang masuk ke organiasi peduli hewan yang menyatakan kehilangan anjing peliharaan. Dalam beberapa waktu terakhir ini, angka laporan tersebut mengalami peningkatan,” kata Dessy Zahara Angelina Pane, Direktur Program Animal Friends Jogya (AFJ), seperti dilansir dari BBC Indonesia, Rabu (08/11/2017).
Dessy menyebutkan, pemasok dari beberapa daerah mengirimkan anjing-anjing hidup yang kemungkinan besar hasil curian ke Yogyakarta dan Solo. Dalam kurun waktu satu minggu sekali, pemasok bisa menyuplai sekitar dua sampai tiga kali dengan jumlah sekitar 50 sampai 60 ekor anjing.
“Dalam satu bulan, di Yogyakarta sedikitnya 6.450 ekor anjing disembelih untuk dijadikan makanan. Sedangkan di Solo mencapai 12.840 ekor,” katanya.
Karin Franken dari Jakarta Animal Aid Network (JAAN), sebagaimana dilansir dari BBC Indonesia menyebutkan, peredaran daging anjing sulit ditangani lantaran sampai saat ini belum ada aturan atau hukum positif yang melarangnya.
Informasi yang berhasil dihimpun HR Online, mengungkapkan, Badan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengidentifikasi bahwa perdagangan daging anjing saat ini menjadi penyumbang besar dalam penyebaran penyakit rabies di Indonesia.
Investigasi DMFI menyebutkan, anjing-anjing yang berasal dari wilayah Cilacap Jawa Tengah, Kabupaten Ciamis dan Pangandaran Jawa Barat, tidak bebas dari penyakit rabies.
Kini, para aktifis pemerhati binatang mengajak seluruh masyarakat untuk memberikan dukungan dengan cara menandatangani petisi tentang penghentian perdagangan daging anjing lewat situs www.dogmeatfreeindonesia.org. (Deni/R4/HR-Online)