Kegiatan karnaval menjadi salah satu kreatifitas siswa-siswi SMAN 2 Banjar dalam mengisi Hari Pahlawan 10 November 2017. Photo: Nanang Supendi/HR.
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Dalam memperingati Hari Pahlawan 10 November 2017, ratusan siswa-siswi SMAN 2 Kota Banjar, Jawa Barat, mengisinya dengan berbagai kegiatan kreatif yang bertemakan pahlawan.
Diawali pada pagi harinya di halaman sekolah, ratusan siswa-siswi kelas X, XI, dan XII bersama para guru dan anggota komite sekolah menggelar upacara bendera dengan mengenakan pakaian gaya pejuang atau pahlawan.
Usai upacara dilanjutkan kegiatan karnaval mengelilingi Alun-alun Langensari. Karena, pada peringatan Hari Pahlawan tahun ini tidak melakukan ziarah ke makam pahlawan di Muktisari, sebab sudah dipindahkan ke makam pahlawan di Jalan Cimaragas, Kota Banjar.
Setelah itu, mereka kembali lagi ke sekolah untuk melaksanakan kegiatan kreatif lainnya seperti mengikuti lomba fashion show. Pesertanya adalah perwakilan dari masing-masing kelas. Mereka layaknya super model yang berjalan lenggak-lenggok di atas cat walk, sambil memamerkan beragam pakaian kreasi yang dibuat sendiri dari bahan baku seperti koran dan lainnya.
Ada pula yang menjajaki makanan khas dalam pameran kuliner, serta mengikuti bahkti sosial donor darah dan terkumpul sekitar puluhan labu darah dari para siswa. Kemudian, siang harinya atau setelah zhuhur, puluhan siswa melakukan berbagai pentas seni dan tari, baik tradisional maupun modern.
Kepala SMAN 2 Banjar, Barnas, melalui Wakasek Bidang Kesiswaan, Sugeng, mengatakan, dalam memperingati Hari Pahlawan ini, pihak sekolah mempersilahkan kepada siswa-siswi untuk mengisinya dengan berbagai kegiatan kreatif bertemakan pahlawan.
“Yang jelas kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk pembelajaran nyata dengan meniru gaya pejuang. Untuk itu diharapkan siswa dapat mengamalkan dan menghayati bahwa perjuangan adalah sebuah pengorbanan, tak hanya benda tapi nyawa pun dipertaruhkan,” kata Sugeng, saat ditemui HR Online, di sela-sela acara.
Sedangkan, harapan lainnya, lanjut Sugeng, menghadapi situasi sekarang siswa juga dituntut jadi pahlawan, yaitu pahlawan masa kini. Artinya jadi siswa yang baik dan meningkatkan prestasi dalam kehidupannya masing-masing.
“Pada intinya siswa mesti mampu bertanya pada diri sendiri, apakah siap rela mengorbankan diri untuk mengembangkan pendidikannya, dan mencetak prestasi dengan cara adil dan wajar. Itulah pahlawan sekarang,” tukasnya. (Nanks/R3/HR-Online)