Berita Gaya Hidup, (harapanrakyat.com),-Apa yang dilakukan saat nyeri pada leher? Agar tidak nyeri dan nyaman dalam menggerakan leher, langkah pertama umumnya akan meng-‘kretek’ leher. Tapi ternyata, nyeri di leher jangan ‘dikretek’, karena bisa merusak sendi leher dan saraf. Mari simak penjelasannya.
Krepitasi atau bunyi “kretek-kretek” pada leher biasanya sering kita temui atau dilihat sehabis mencukur rambut, yaitu saat tukang cukur memegang dagu kemudian melakukan gerakan’mematahkan’ leher dengan cepat ke kanan dan kiri.
Apakah meng-‘kretek’ leher tidak membahayakan bagi kesehatan tubuh? Yang patut dikhawatirkan yaitu saat bunyi tersebut dibarengi dengan beberapa gejala, seperti rasa sakit, pembengkakan atau gejala lainnya.
Dikutip dari berbagai sumber, Director Of Respiratory And Sleep Medicine di Medanta, India, Dr Anand Jaiswal menjelaskan bahwa leher ‘dikretek’ itu dapat mengakibatkan kerusakan jangka panjang di bagian sendi leher serta jaringan sekitarnya, saraf.
“Bukan hanya itu, pijat leher yang dilakukan tukang cukur rambut juga bisa mengakibatkan kelumpuhan diafragma,” imbuh Dr Anand Jaiswal.
Sementara menurut ahli chiropractik New York, AS, Dr Christopher Anselmi, mengkeretekkan otot jika sering dilakukan akan berbahaya, terutama pada ligamen, tendon, serta struktur jaringan yang lembut dan makin lama dapat aus.
“Apabila persendian tidak pas dengan posisinya, maka dapat mengakibatkan kerusakan prematur,” jelasnya.
Dijelaskannya, bunyi “keretek” terjadi karena adanya tekanan serta dorongan pada cairan di persendian leher yang mengandung gas dan seperti karbondioksida.
Jika meng-‘kretek’ leher dijadikan kebiasan yang rutin dilakukan dampak negatifnya akan mengakibatkan osteoarthritis (OA) atau sejenis peradangan pada sendi. (Adi/R5/HR-Online)