Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata. Foto: Dokumen HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Seiring sering terjadinya banjir di areal pesawahan yang berada di dua kecamatan di Pangandaran, Padaherang dan Kalipucang, membuat Pemkab Pangandaran merasa prihatin terhadap nasib para petani yang berlokasi di dua desa di dua kecamatan tersebut.
Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, menyebutkan, banjir di Blok Liposos Desa Ciganjeng dan Blok Bebeudilan Desa Tunggilis Kalipucang disebabkan lokasi kedua wilayah tersebut berada di dataran rendah. Sehingga, untuk penanganannya tidak bisa dilakukan oleh Pemkab Pangandaran saja, akan tetapi mesti ditangani Pemprov Jabar dan pemerintah pusat.
“Untuk menyelesaikan ini tidak membutuhkan uang kecil, akan tetapi butuh dana yang sangat besar,” tegas Jeje.
Untuk solusi dari dua wilayah tersebut, kata Jeje, adalah dijadikan sebagai lokasi penampungan air dan lokasi wisata buatan, yakni wisata air.
“Jika solusi ini bisa diterima masyarakat, terutama petani yang memiliki sawah, diharapkan untuk mendukung langkah pemerintah. Artinya, saat ditukar guling nanti harga tanahnya harus standar,” kata Jeje.
Meski para petani berharap agar pemerintah dapat mengurangi dampak banjir tersebut, kata Jeje, namun ia menegaskan bahwa banjir di dua daerah tersebut sudah berlangsung sejak zaman Belanda saat hujan tiba.
“Kita sudah koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy untuk soal ini. Saat ini, BBWS Citanduy sedang mengkaji dua daerah tersebut,” tegas Jeje. (Ntang/R6/Koran HR)