Ciamis, (harapanrakyat.com),- Pengajuan status dari Puskesmas biasa menjadi Puskesmas Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) bagi pelayanan Jaminan Persalinan (Jampersal) di Kabupaten Ciamis, masih banyak terkendala oleh masalah lahan.
Akibat keterbatasan lahan yang dimiliki sejumlah Puskesmas di Kab. Ciamis, maka program yang pendanaannya bersumber dari APBD provinsi ini, hanya bisa diakses oleh Puskesmas yang memiliki lahan memadai.
Kepala Puskesmas Kec. Rancah, Kab. Ciamis, Dr. Aceng, saat ditemui HR, Senin (1/8), mengungkapkan, bahwa pengajuan menjadi status PONED sudah dilakukan sejak tahun 2010.
âNamun, karena keterbatasan lahan jadi terpaksa dipending. Dan, sebelum mengakses program ini, kami harus mengajukan pengadaan lahan terlebih dahulu. Rencananya akan kami ajukan tahun 2012 mendatang,â ujarnya.
Hal senada dikatakan salah seorang petugas Puskesmas Imbanegara Raya, yang namanya enggan dikorankan. Menurutnya, pada pengajuan PONED tahun 2011 ini, pihaknya sudah terverifikasi oleh tim dari propinsi untuk dijadikan Puskesmas berstatus PONED.
Tapi, rencana itu gagal karena lahannya ternyata akan digunakan untuk pembangunan Terminal Tipe A, sehingga pihak desa pun tidak berani mengeluarkan izin.
Di temui terpisah, Kepala Bidang Promkes Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, Rahmat, mengatakan, untuk pembangunan Puskesmas PONED, tim penilai dari Jabar bukan hanya mensayaratkan kesiapan lahan saja, tapi juga SDM.
âMemang ada beberapa Puskesmas yang terkendala oleh lahan, makanya tidak jadi mendapatkan program ini. Namun kedepan akan diupayakan pengadaan lahan tersebut. Selain itu, PONED juga mensyaratkan adanya SDM terlatih, baik dokter maupun bidan yang memahami program untuk menekan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi,â terang Rahmat.
Sementara menurut petugas Dinas Kesehatan Kab. Ciamis yang menangani bidang pembangunan Puskesmas PONED tahun 2012, Dede Kuswandi, menuturkan bahwa, lahan yang dibutuhkan untuk membangun Puskesmas tersebut seluas 18 meter X 11 meter. Dan umumnya beberapa Puskesmas tidak memiliki lahan seluas itu.
âUntuk itu maka solusinya Puskemas yang bersangkutan harus mengajukan lahan terlebih dahulu, sebelum mengajukan program PONED,â tuturnya.
Lanjut dia, pada tahun 2011 ini, Kab. Ciamis mendapat jatah tujuh unit Puskesmas yang bisa tingkatkan statusnya menjadi Puskesmas PONED, dengan pagu anggaran rata-rata sebesar Rp950 juta.
Dede meambahkan, Kab.Ciamis mendapat jatah paling besar dibandingkan dengan kota/kabupaten lainnya di Jawa Barat. Hal itu sebagai sinyalemen yang menandakan bahwa Puskesmas di Ciamis relatif berhasil dalam program penekanan angka kematian ibu dan anak.
Berdasarkan data yang dihimpun HR di lapangan, Puskesmas yang mendapat bantuan PONED tahun 2011 diantaranya, Puskesmas Sindang Wangi, Cijeunjing, Rajadesa, Cihaurbeti, Sukamantri, Mangunjaya dan Puskesmas Tambaksari.
Untuk mendukung program PONED tahun 2011, saat ini Dinas Kesehatan Ciamis memberangkatkan 200 orang tenaga dokter dan bidan untuk mengikuti pembekalan PONED dari Dinas Kesehatan Propinsi Jabar. (DK)