Pamarican, (harapanrakyat.com),- Warga Desa Kertahayu Kecamatan Pamarican tetap akan menolak kegiatan eksplorasi yang dilakukan perusahaan yang mengatasnamakan PT. Pertamina. Warga khawatir, kegiatan eksplorasi tersebut akan berdampak negatif terhadap lingkungan, seperti halnya kasus yang terjadi di Sidoarjo Jawa Timur dan Sumatra.
Padli, warga Tamansari Kertahayu, belum lama ini, mengatakan, warga Kertahayu sangat khawatir dengan dampak yang akan ditimbulkan dari kegiatan eksplorasi PT Pertamina, terhadap daerah mereka.
Baca juga: Warga Tolak Kegiatan Pengeboran PT Pertamina
Menurut Padli, warga dengan tegas, tetap akan menolak kegiatan PT Pertamina di Desa Kertahayu, apapun dalihnya. Apalagi, kegiatan tersebut sampai saat ini tidak pernah disosialisasikan kepada masyarakat setempat.
Lebih jauh, Padli menuturkan, seandainya pihak PT Pertamina melakukan sosialisasi dari jauh-jauh hari kepada masyarakat, kemudian melakukan perjanjian dengan mereka terkait dampak yang akan ditimbulkan, tentu persoalannya bisa jelas.
“Warga sebenarnya ingin tahu secara pasti apa untung dan ruginya kegiatan eksplorasi tersebut bagi mereka,” ungkapnya.
Padli menambahkan, warga juga mempertanyakan siapa yang akan bertanggungjawab jika apa yang dikhawatirkan warga selama ini, kemudian terjadi. Misalnya, warga harus mengungsi, dan terpaksa kehilangan tempat tinggal.
Turus, warga setempat, mengaku, jika ada penolakan dari warga terkait aktifitas PT Pertamina di sekitar pemukiman penduduk merupakan suatu hal yang sangat wajar. Apalagi selama ini kegiatan eksplorasi yang dipahami warga adalah pengeboran minyak.
Senada dengan itu, Wawan, warga Dusun Babakan Kertahayu, juga menolak kegiatan tersebut. Alasannya, dia kahwatir aktifitas PT Pertamina itu akan berdampak negaitf terhadap kehidupan keluarga dan lingkungannya.
“Bayang-bayang ledakan pengeboran minyak, peristiwa longsor dan keluarnya lumpur dari dalam bumi, menghantui saya. Dan saya yakin, warga lain juga merasakannya,” pungkasnya. (andri)