Senin, Mei 5, 2025
BerandaBerita CiamisMengubah Nama Ciamis Manjadi Galuh Tidaklah Rumit!

Mengubah Nama Ciamis Manjadi Galuh Tidaklah Rumit!

Ciamis, (harapanrakyat,com),- Wacana untuk merubah nama Kabupaten Ciamis menjadi Kabupaten Galuh yang selama ini banyak disuarakan oleh masyarakat Ciamis pasca Pangandaran dimekarkan, ternyata terus menggelinding. Kini, kemungkian untuk merubah nama menjadi Kabupaten Galuh yang memiliki nilai historis, tampaknya masih terbuka lebar.

Hal itu pun setelah dua dedengkot sejarawan Sunda, yakni Prof. Dr. Hj. Nina Herlina Lubis, MS dan Prof. Sobarna mendukung penuh hal tersebut. Dukungan tersebut terlontar dalam acara Sarasehan Sejarah Dan Nilai Budaya  Sunda Galuh Parahyangan di Auditorium Unigal, Minggu, (7/7) lalu, yang dihadiri puluhan mahasiswa dan budayawan  Ciamis.

Prof. Dr. Hj. Nina Herlina Lubis, MS menagatakan, untuk merubah nama Kabupaten Ciamis menjadi Kabupaten Galuh tidaklah serumit yang dibayangkan selama ini. Berdasarkan pengalamannya  di beberapa daerah, perubahan nama kabupaten tersebut tergantung Good Will (keingan Baik) dari Pemerintahan Daerah sendiri.

“Hanya memerlukan enam tahapan yang ada di kabupaten yang akan di rubah tersebut,” ucapnya.

Keenam langkah tersebut, ujar Nina, yakni persiapan naskah akademik, penyelenggaraan seminar dan uji publik naskah akademik yang diikuti seluruh pemangku kepentingan, kebijakan Pemda, dengar pendapat dengan DPRD, pemungutan suara di DPRD, dan Perumusan Perda. “Itu langkah –langkah yang harus ditempuh jika ingin merubah nama suatu kabupaten atau kota,” paparnya.

Nina mengatakan, tugas dari sejarawan adalah untuk menyiapkan data, fakta dan dokumennya. “ Aspek legal tersebut tugas kami,” imbuhnya.

Sementara itu, Prof. Sobarna, mengatakan, perubahan nama Kabupaten Ciamis menjadi Kabupaten Galuh,  harus disikapi oleh para pemangku kebijakan di Ciamis. “Cerita soal Orang Ciamis diperantauan lebih suka menggunakan nama Galuh di banding Ciamis, bukan isapan jempol belaka. Bukan saja nama paguyuban, tetapi nama bengkel motor kepemilikan orang Ciamis di Bandung pun banyak menggunakan kata Galuh, bukan Ciamis,” tegasnya.

Dihubungi dalam kesempatan yang sama, Direktur LSM CGM, Ir. Hery Hernawan, mengatakan, prasyarat pergantian nama Ciamis menjadi Galuh sangatlah sederhana. “Tinggal tunggu kemauan dari eksekutif dan legislatifnya, mau tidak mereka mengagendakan perubahan nama tersebut, sesuai dengan aspirasi yang berkembang di masyarakat Tatar Galuh saat ini,” ujarnya.

Sebelumnya, momentum pemekaran Kabupaten Pangandaran dari Kabupaten Ciamis Jawa Barat (Jabar) membuat wacana perubahan nama Kabupaten Ciamis menjadi Kabupaten Galuh semakin menggelinding.

Tidak hanya itu, sebagian kalangan budayawan menilai, momentum Hari Ulang Tahun (HUT) atau hari jadi Kab. Cia­mis ke 371, dan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) menjadi kesempatan yang tepat untuk membawa perubahan besar di Kabupaten Ciamis.

Budayawan Ciamis, Godi Suwarna, mengungkapkan, perubahan nama tersebut sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat Kabupaten Ciamis. Alasannya, perubahan tersebut selain untuk mengikat persaudaraan warga tatar galuh, juga bisa menjadi kebangkitan Kabupaten Ciamis ke arah yang lebih baik.

“Nama Galuh akan membawa spirit kebanggaan, seperti muatan ‘Nasionalisme’ lokal, atau kebanggaan lokal,” ungkapnya.

Godi mengakui, wacana perubahan nama kabupaten tersebut sudah jauh-jauh hari diperbincangkan. Menurutnya, “bola” isu tersebut kini menggelinding besar, karena erat kaitannya dengan momentum Pemisahan Kabupaten Pangandaran dan Pilkada Ciamis.

“Saat atau waktunya tepat, karena Pangandaran sudah pisah, dan Ciamis harus punya nama baru,” ujarnya.

Lebih lanjut, Godi menuturkan, selain warga yang berada di kampung halaman, warga Ciamis yang berada di sejumlah Kota Besar seperti Jakarta dan Bandung juga sangat menantikan perubahan nama tersebut.

“Saya seringkali ditanya soal itu oleh warga Ciamis yang ada di perantauan, dan mereka mendukung wacana perubahan  tersebut,” ucapnya.

Godi menambahkan, nama Kabupaten Galuh akan membawa dampak atau pengaruh yang positif, yakni tumbuhnya kecintaan masyarakat di Tatar Galuh terhadap warisan budaya leluhur Galuh. “Seperti halnya tarian Ronggeng Gunung, yang bisa dijadikan alat pengikat bagi kalangan masyarakat dan pemimpin daerah,” imbuhnya. (DK/Koran-HR

Pemkab Ciamis Hapus Sanksi Administrasi Piutang PBB-P2

Pemkab Ciamis Hapus Sanksi Administrasi Piutang PBB-P2, Sampai Kapan?

harapanrakyat.com,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis, Jawa Barat, menggulirkan kebijakan untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kebijakan tersebut yaitu menghapus sanksi administrasi piutang Pajak Bumi...
Polisi Ringkus Penyebar Video Tak Senonoh Kekasihnya di Tasikmalaya, Pelaku Tertangkap di Bekasi

Polisi Ringkus Penyebar Video Tak Senonoh Kekasihnya di Tasikmalaya, Pelaku Tertangkap di Bekasi

harapanrakyat.com,- Pihak kepolisian berhasil mengamankan pria berinisial DSK (24), warga Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, yang menyebarkan video tak senonoh kekasihnya. Polisi meringkus...
Asus Gaming K16, Laptop Ringan dengan Berbagai Fitur Canggih

Asus Gaming K16, Laptop Ringan dengan Berbagai Fitur Canggih

Laptop Gaming Asus K16 hadir sebagai perangkat multifungsi. Laptop Asus ini hadir untuk memberikan pengalaman optimal, terutama bagi para gamer. Dengan spesifikasi yang tangguh,...
Penyebab Tidak Bisa Repost Story Instagram dan Begini Cara Atasinya

Penyebab Tidak Bisa Repost Story Instagram dan Begini Cara Atasinya

Di era masa kini, berbagi aktivitas melalui postingan Instagram story sudah menjadi bagian dari keseharian yang banyak orang lakukan. Akan tetapi, seringkali muncul masalah...
Bagaimana Suara Asli Dinosaurus, Simak Ulasannya!

Bagaimana Suara Asli Dinosaurus? Simak Ulasannya!

Pernahkah Anda berpikir untuk mengetahui bagaimana suara asli dinosaurus? Mungkin tidak ada satu orang pun di bumi ini yang pernah mendengar suara dinosaurus. Akan...
Longsor di Cisalak Sumedang

Pasca Longsor di Cisalak Sumedang, Warga Trauma hingga Darah Tinggi

Harapanrakyat.com,- Pasca dilanda bencana longsor yang memutus jalan Kabupaten serta permukiman di Dusun Sukaasih, Desa Cisalak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, masih menyisakan...