Banjar, (harapanrakyat.com),- Sejumlah warga meminta agar pemerintah kota melalui instansi berwenang, melakukan pengawasan terhadap tiga lokasi yang kerap dijadikan tempat berpacaran oleh anak-anak remaja.
Ketiga lokasi itu yakni, taman bantaran Sungai Citanduy di belakang RSUD kota Banjar, dan di belakang Kantor DPD Golkar Banjar, atau kini dikenal dengan sebutan taman cinta, serta kawasan Stadion Patroman, Lingkungan Parunglesang, Kel. Banjar.
Di tiga tempat tersebut, baik siang maupun malan, sering terlihat sejumlah pasangan muda-mudi yang asyik bermesraan. Bahkan, menurut warga yang tinggal di sekitar Parunglesang dan RSU Banjar, mengaku pernah memergoki pasangan berbuat mesum.
“Jalan di depan Stadion Patroman kalau malam gelap, karena lampu PJU mati. Kondisi itu dimanfaatkan muda-mudi untuk pacaran. Saya sendiri pernah melihat sepasang anak muda sedang bermesraan di atas motor mereka. Petugas keamanan dari pihak kepolisian maupun Satpol PP, melakukan patroli ke sekitar stadion agar tempat itu tidak lagi dijadikan tempat pacaran,” tutur Edi, warga sekitar, kepada HR, Kamis (4/7).
Pendapat serupa dikatakan Ade, warga yang tinggal di sekitar taman bantaran Citanduy, belakang RSUD Banjar. Menurutnya, pasangan muda-mudi yang ngadon pacaran di taman biasanya anak-anak pelajar SMA.
“Mereka tidak jera pacaran di sini, padahal warga sekitar sudah sering ngabuburak kalau terlihat anak muda yang sedang bermesraan. Alangkah baiknya bila petugas dari Satpol PP kalau malam hari mengecek ke lokasi taman, siapa tahu kalau sama petugas mah mereka takut dan jera,” kata Ade.
Sementara menurut Susi, pengunjung taman, menyebutkan, pasangan muda-mudi tersebut sudah tidak merasa malu lagi meski ada pengunjung taman lainnya, lalu-lalang di depannya.
“Bukan malam hari saja, siang hari juga ada yang pacaran. Bahkan mereka cuek bermesraan sewaktu saya dan teman-teman lewat di depan mereka. Kaget dan miris melihatnya. Kalau hal ini dibiarkan, khawatir moral generasi muda semakin bobrok. Masalah seperti ini jangan dianggap remeh, pemkot perlu segera mengambil tindakan,” harap Susi. (Eva/Koran-HR)