Pembentukan Warga Peduli AIDS di Kecamatan Purwaharja melibatkan Dinas Kesehatan Kota Banjar, Puskesmas, aparatur kecamatan, kelurahan, kader masyarakat, dan Yayasan Matahati. Photo: Eva Latifah/HR
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Dalam upaya menciptakan masyarakat yang sehat terhindar dari penularan HIV/AIDS, Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kota Banjar, menggelar acara pembentukan Warga Peduli AIDS (WPA), Selasa (19/11), di Aula Kecamatan Purwaharja.
Kegiatan tersebut melibatkan Dinas Kesehatan Kota Banjar, Puskesmas, aparatur kecamatan, kelurahan, kader masyarakat, dan Yayasan Matahati. Rencananya WPA juga akan dibentuk di setiap desa/kelurahan se-Kota Banjar.
Sekretaris KPAD Kota Banjar, dr. Hj. Nina Tursinah, mengatakan, semakin tingginya presentase HIV-AIDS di Kota Banjar merupakan sebuah tanggung jawab bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, namun harus melibatkan semua kalangan masyarakat.
Oleh sebab itu KPAD membentuk warga peduli AIDS karena WPA merupakan gerakan partisipasi masyarakat, bukan program atau proyek. Sehingga, pendekatan yang dilakukan juga berdasarkan pengalaman masyarakat dari persoalan pribadi maupun pengalaman masyarakat.
“Harus disepakati bahwa partisipasi masyarakat adalah kekuatan yang terbesar untuk membangun kemandirian bangsa. Sebab, partisipasi merupakan realita gerakan masyarakat yang akan terus berkesinambungan hidup dalam bagian kehidupan masyarakat,” kata Nina.
Lanjut dia, warga peduli AIDS adalah kelompok yang terdiri dari berbagai komponen dalam lingkungan masyarakat, baik dari tingkat kecamatan, kelurahan/desa, dan tingkatan sejenis yang ada di suatu lingkungan tempat tinggal.
Sedangkan tugas WPA sendiri yaitu menggerakan masyarakat untuk ikut serta terlibat secara langsung dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS. Terbentuknya WPA memiliki tiga peran, yaitu identifikasi potensi AIDS, masalah penularan HIV, penanganan AIDS di lingkungannya, edukasi dan fasilitasi ke layanan, serta menjaga harmoni warga tanpa diskriminasi bagi orang yang terinfeksi HIV.
“Untuk bulan ini kita membentuk lima WPA dulu, dan pembentukan di Kecamatan Purwaharja ini adalah yang ke dua. Kemarin pada hari Senin kegiatan yang sama diadakan di Kelurahan Muktisari, Kecamatan Langensari,” kata Nina.
Ditemui usai acara, Camat Purwaharja, Rusmawan, SH., mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi atas terselenggarakannya acara yang digagas dari peran serta masyarakat dalam penanggulangan HIV-AIDS. [Baca: HIV/ AIDS Menjalar Kalangan Pelajar]
“Terbentuknya Warga Peduli AIDS di Kecamatan Purwaharja sebagai forum peduli warga, menurut saya masalah HIV bukan menjadi masalah satu wilayah saja, tetapi sudah menjadi masalah dunia dan masalah bersama,” katanya.
Menurut Rusmawan, pembentukan WPA menjadi cara strategi dalam penanggulangan HIV-AIDS di Kota Banjar. Karena, dengan kegiatan sosialisasi diharapkan forum WPA dapat menjadi langkah awal dalam penanggulangan HIV-AIDS, khususnya di Kecamatan Purwaharja.
“Kami berharap terbentuknya forum tersebut dapat mengetahui identitas warga yang terinfeksi HIV, terutama di wilayah Kecamatan Purwaharja,” pungkasnya. (Eva/Koran-HR)