Para pedagang asongan menuntut diperbolehkan untuk tetap berjualan di lingkungan Stasiun KA Banjar. Photo: Eva Latifah/HR
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Dua orang perwakilan pedagang asongan bersama dua aktifis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMMI) Kota Banjar mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Banjar, Jawa Barat, Senin (25/11).
Kehadiran mereka ke Kantor DPRD Kota Banjar, tujuannya untuk sejauh mana tindak lanjut DPRD, terkait aspirasi yang disampaikan oleh Paguyuban Pedagang Asongan Stasiun Kereta Api (KA) Kota Banjar, pada pekan lalu.
“Tujuan kami kesini untuk menanyakan kepada DPRD tentang persoalan aspirasi yang disampaikan para pedagang asongan. Sebab, selama sepekan ini, belum ada jalan keluar yang pasti dari pihak DPRD, terkait persoalan pedagang dengan PT KAI. Saya kira, DPRD kurang responsif soal ini,” ungkap Wahidan, Aktifis PMII Kota Banjar.
Selain itu, kata Wahidan, pihaknya bersama pedagang meminta DPRD untuk memanggil sekaligus memfasilitasi Kepala Stasiun Kereta Api Kota Banjar, untuk bertemu dengan para pedagang asongan.
“Kami minta difasilitasi, untuk melakukan hearing bersama Kepala Stasiun Kota Banjar, dan mendengarkan menjelaskan tentang pelarangan pedagang asongan berjualan di stasiun. Dan kami berharap, agar pedagang asongan bisa tetap berjualan di stasiun,” kata Wahidan.
Herom Munasir, Sekretaris Komisariat PMII Sangkuriang Kota Banjar, menambahkan, PMII akan tetap memperjuangkan hak para pedagang asongan. Sampai, para pedagang diperbolehkan kembali berjualan di lingkungan stasiun.
“InsyaAlloh, Rabu besok kita bersama pedagang akan melakukan aksi kembali, menuntut supaya pedagang asongan boleh mencari rezeki di kawasan Stasiun KA Banjar,” tandasnya.
Ketua DPRD Kota Banjar, Drs. Dadang Kalyubi, menyambut baik kedatangan perwakilan pedagang asongan dan aktifis PMII. Dia juga berjanji siap memfasilitasi para pedagang asongan untuk bertemu dengan Kepala Stasiun KA Kota Banjar.
Dadang menyangkal, DPRD kurang merespon aspirasi yang disampaikan oleh para pedagang. “Minggu kemarin, ketika pedagang asongan menyampaikan aspirasi, kami langsung melayangkan surat kepada Kepala Stasiun KA. Namun, kata Kepala Stasiun, pihaknya mesti melakukan koordinasi terlebih dulu dengan pimpinan PT KAI. Intinya, kami siap dan berjanji, besok akan kami fasilitasi para pedagang asongan agar bisa menyampaikan langsung tuntutannya kepada Kepala Stasiun KA Banjar,” pungkasnya. (Deni/R4/HR-Online)