Lokasi Bendungan Leuwikeris di kampung Panaekan, Desa Ancol, Kec. Cineam, Kab. Tasikmalaya dan Desa Ciharalang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis Prov. Jabar. Foto: Dok HR
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Terkait pembangunan bendungan yang direncanakan Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy (BBWSC) kini beralih fokus pada pekerjaan Bendungan Leuwikeris, Kasi. Program, sekaligus PPK Perencanaan dan Program BBWSC, Marwansyah, ST., M.Tech., mengatakan, untuk mewujudkan pembangunan bendungan tersebut telah melalui beberapa tahap. Salah satunya mulai muncul sejak tahun 1975 dengan dibuatnya masterplan.
“Pada tahun 1983 sampai 2011 dilakukan beberapa study, dilanjutkan dengan analisis dampak lingkungan atau amdal. Dan, di tahun 2012 mulai merancang desaign enggenering detail atau DED,” katanya.
Menurut Marwansyah, jika tidak ada kendala, bendungan yang berada pada lokasi dua wilayah perbatasan antara Kabupaten Ciamis dengan Kabupaten Tasikmalaya itu, pelaksanaan pembangunannya bisa dikerjakan paling lambat di tahun 2016.
Namun demikian, tidak ada pemindahan titik lokasi Bendungan Leuwikeris, tetap seperti rencana awal yakni di Desa Ancol. Marwansyah mengatakan, kalaupun ada pemindahan titik lokasi hanya bergeser 20 meter saja, yakni ke arah hulu sungai.
“Itukan wajar, masih sesuai masterplan. Belum lagi diuji kelayakannya, dan dibuat detail desain. Karena hal itu tak luput dari analis. Memang pernah ada rencana interkoneksi dengan Cikembang, tapi ternyata malah jadi bengkak anggaran, sehingga tidak jadi. Untuk itu perencanaan bendungan harus dicari posisi penampungan maksimal,” tuturnya.
Bahkan, kata dia, berdasar pertumbuhan ekonomi terendah pun dipastikan pembangunan Bendungan Leuwikeris dapat dilaksanakan. Pemerintah Kota Banjar sendiri sudah menunggu realisasi pengerjaannya, termasuk Pemkab Ciamis yang telah mendukung sepenuhnya.
Karena, dibangunnya Bendungan Leuwikeris dampaknya akan sangat bermanfaat bagi penduduk di dua wilayah tersebut untuk memperlancar proses pengairan irigasi, perikanan, dan penyimpan debit air saat musim kemarau.
“Jika bendungan itu dibangun secara baik, manfaatnya akan besar. Daerah yang berada di Selatan Ciamis pun akan kena imbasnya, seperi Lakbok dan Padaherang,” katanya.
Marwansyah menyebutkan, Bendungan Leuwikeris adalah satu dari lima bendungan alami yang direkomendasikan untuk dikelola secara baik, dalam rangka pengelolaan wilayah Sungai Citanduy.
Sedangkan menegani dukungan dari ke dua daerah, yakni Ciamis dan Banjar, sampai saat ini masih dalam proses menjalin sinergitas. Sehingga, dengan adanya sinergi dan kesepahaman di antara pemda terkait, maka pemerintah pusat siap ikut menganggarkan biayanya.
“Mudah-mudahan bisa segera terwujud pembangunannya, seperti direncanakan kami yakni dimuali tahun 2016,” katanya. (Nanks/Koran-HR)
Berita Terkait
Bendungan Matenggeng Terkendala Lahan, BBWS Citanduy Fokus Leuwikeris