Foto : Ilustrasi
Korea sekarang sudah menjadi “kiblat” kecantikan bagi para kaum hawa. Mulai dari perawatan wajah sampai anggota badan lainnya menjadi tren. Apalagi belum lama ini, wanita di Korea mulai mempopulerkan transplantasi rambut kemaluan, hal tersebut bertujuan untuk menumbuhkan rambut di daerah kemaluannya.
Memang aneh apa yang dilakukan wanita di Korea. Kebanyakan wanita risih dengan “rimbunnya” rambut kemaluan. Seperti yang dilakukan wanita-wanita di negara-negara barat malah melakukan Brazilian Wax yang merupakan sebagai bagian dari gaya hidup mereka, dengan “memangkas” rapih daerah “Mrs V.
Memang apa yang dilakukan wanita di Korea bukan tanpa alasan. Menurut tradisi Korea, wanita yang “Mrs V” nya tidak ada rambut, dianggap tidak subur dan tidak sehat. Bahkan, lebih dari 10 persen wanita Korea mengalami Pubic Atrichosis atau hypotrichosis, yang mengakibatkan tidak ada sama sekali rambut kemaluan di daerah kewanitaanya, karena disebabkan rontoknya rambut kemaluan.
Jurnal Dermatologic Surgery menjelaskan, cara transplantasinya adalah menanamkan rambut dari kepala ke daerah kemaluan. Proses tersebut berlangsung selama dua sampai empat jam. Adapun biaya operasi plastik ini sebesar 2000 dollar AS. Dari tahun 2010 – 2012, permintaan transplantasi ini mengalami kenaikan sebesar 160 persen.
Transplantasi rambut kemaluan bukan hanya popular di kalangan wanita Korea, namun di Mongolia juga sudah popular.
Namun transplantasi ini bukannya tanpa efek samping, pasalnya dua pertiga wanita menderita alergi serta bekas luka yang mengganggu. Apalagi wanita dengan kelebihan berat badan, lebih besar efek samping terjadi. (R5/HR-Online)