Calon Wakil Bupati, dr. Erwin M Thamrin
Pilkada Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Calon Wakil Bupati dari Pasangan Nomor Urut 1 (HIDMAT), dr. Erwin M Thamrin, mempertanyakan metodologi survey yang dilakukan PolMark Research Centre (PRC), belum lama ini. Hal itu disampaikan Erwin saat menanggapi hasil survey PRC yang kini sudah terlanjur beredar di masyarakat.
“Pada prinsipnya, bukan tidak menerima hasil survey yang dilakukan PolMark. Tapi metodologi yang digunakan apakah sudah representatif. Masa sampel yang digunakan 440 sementara swing fotternya mencapai 40 persen. Kan ini janggal,” kata Erwin, kepada Koran HR, Selasa (13/10/2015). [Baca juga: (Pilkada Pangandaran) Survei Versi PolMark Jihad Unggul 42,5 %]
Erwin mengungkapkan, Indobarometer dan LSI juga pernah melakukan survey. Swing fotter yang dihasilkan dari survey mencapai hanya belasan persen. “Masa setelah ada kampanye, persentasi swing fotter mengalami peningkatan. Harusnya berkurang. Ini jadi tanda tanya. Berarti survey ini hanya untuk membangun opini. Logisnya swing fotter nambah itu membingungkan. Lembaga akademisi harusnya resmi saat merilis hasil survey, bukan pakai mms atau email. Pertanggungjawabannya hanya di tataran opini saja. Ya silahkan itu hak mereka,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Erwin menuturkan, hitungan matematis kajian akademis yang berdasarkan sampel tidaklah sederhana. Dia memastikan, survey yang dilakukan PolMark sah saja dilakukan. Hanya, masyarakat dengan sendirinya akan memahami dan menyangsikan hasil dari survey itu.
Lebih jauh, Erwin merasa, sebagai akademisi dirinya menilai hasil survey yang dikeluarkan oleh PolMark hanyalah untuk membangun opini. Dia juga menyangsikan metodelogi yang digunakan PolMark. Padahal menurut dia, survey harusnya menjadi sebuah landasan untuk evaluasi.
“Pengaruh survey ini pasti ada, tapi signifikannya belum tentu. Karena manusia itu sifatnya homo sosius dan homo homini lupus yang cenderung mengikuti mayoritas kebanyakan orang. Yang jelas, survey seperti itu hanya untuk membuat opini, bukan sebagai kajian akademis, tetapi untuk kepentingan politis semata,” tandasnya. (Mad/Koran-HR)
Berita Terkait
(Pilkada Pangandaran) Azizah ; Hasil Survey Tidak Selamanya Jadi Jaminan
Survei PolMark: Politik Uang Tak Berpengaruh di Pilkada Pangandaran