Ilustrasi. Foto: Ist/Net
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Menengah di Kabupaten Pangandarana, Propinsi Jawa Barat, masih terbilang rendah. Saat ini APK Pendidikan Menengah Pangandaran hanya berada di kisaran 45 persen. Bahkan di tingkat Jawa Barat, APK pendidikan menengah Pangandaran berada di urutan kedua paling bawah.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Pangandaran, Dr. Sobirin, S.Pd.,M.Pd, ketika ditemui Koran HR, pekan lalu, membenarkan kondisi APK pendidikan menengah di Pangandaran masih rendah.
“Ini menunjukkan partisipasi masyarakat dalam mengenyam pendidikan menengah masih rendah. Di tingkat jawa Barat, APK pendidikan menengah kita kedua terendah setelah Kabupaten Cianjur yang berada di kisaran 42 persen,” katanya.
Sobirin menandaskan, pihaknya selama ini terus berusaha agar tingkat APK Pendidikan menengah mengalami kenaikan. Salah satunya dengan penambahan Unit Sekolah baru (USB). Untuk tahun 2015 ini, akan segera dibuka SMAN 1 Padaherang dan SMAN 1 Cimerak.
“Masing-masing sekolah akan menempati lahan sekitar 2,5 hektar,” ucapnya.
Upaya kedua, Sobirin menambahkan, yaitu penambahan Ruang Kelas Baru (RKB), kemudian penyediaan Biaya Operasional Sekolah (BOS) Pendidikan Menengah di tahun 2015. Hal itu sebagai upaya rintisan untuk membantu masyarakat agar tidak lagi memikirkan masalah biaya pendidikan.
“Ini menjadi program nyata Disdikbudpora Pangandaran. Dan kami ingin mengubah mindset layanan di sekolah, agar jangan sampai sekolah mengalami kebangkrutan akibat minimnya siswa yang melanjutkan pendidikan,” ucapnya.
Selain itu, kata Sobirin, Disdikbupora juga mengeluarkan program kegiatan ekstrakurikuler kepariwisataan berbasis kearifan lokal yang dituangkan dalam Peraturan Bupati Nomor 24 tahun 2015, tentang kearifan lokal pada pendidikan menengah.
“Ekstrakurikuler ini disusun oleh tim MGMP Pangandaran. Dan direalisasikan dalam buku panduan yang berjudul exploring Local Tourism, Developing English for Tourism Life Skill,” pungkasnya. (Mad/Koran-HR)