Photo: Ilustrasi net/Ist.
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Gerakan Indonesia Membaca menjadikan motivasi kepada masyarakat Ciamis, khususnya untuk gemar membaca, sehingga dapat meningkatkan sumber daya manusia. Hal itu sesuai
Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti, dimana di dalamnya memuat kewajiban seluruh warga sekolah meluangkan waktu 15 menit membaca buku non teks pelajaran sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.
Bupati Ciamis, H. Iing Syam Arifin, mengatakan, angka melek huruf di Ciamis mencapi 97 persen, sehingga program tersebut dinilai positif dalam rangka menunjang masyarakat Ciamis agar lebih giat sekaligus gemar membaca dimana saja.
“Kita telah memberikan buku literatur pada PKBM dan kelomopok membaca, serta akan membagikan 15.000 buku. Tujuannya untuk meningkatkan kecepatan literasi masyarakat, menurunkan buta huruf dan membangun budaya untuk meningkatkan kulitas kehidupan serta penghidupan masyarakat Indonesia,” katanya, Senin (18/04/2016).
Lanjut Iing, di Kabupaten Ciamis UN CBT baru berjalan di 8 sekolah. Semuanya dilakukan secara swadaya dari sekolah itu sendiri. Untuk itu, di tahun depan pihaknya berjanji akan menyiapkan lima perangkat di lima sekolah di depan eks kewadanaan.
“Ujian melaui CBT dinilai sangat praktis dan penghematannya luar biasa. Alat yang biasa manual dan CBT jauh lebih percaya diri beredukasi karena memiliki keyakinan,” ujar Iing.
Sementara itu, Dirjen Keaksaraan dan Kesetaraan, DR. Syamsudin, mengatakan, semakin tinggi budaya literasi budaya bangsa, semakin tinggi juga peradaban bangsa. Karena, dengan meningkatkan literasi budaya yang baik bisa meningkatkan peradabana dunia, dan bisa menaklukan tantangan yang ada.
“Anak Indonesia sekarang harus bisa menguasai literasi. Zaman sudah maju, membaca bisa dimana saja, termasuk menggunakan handphone untuk positif luangkan waktu membaca. Selain itu, juga harus menguasai kompetensi kemampuan berfikir kreatif dan ktritis,” kata Syamsudin. (DSW/R3/Koran-HR)