Puluhan atlet dari 13 provinsi saat melakukan terjun payung yang terakhir kalinya dengan ketinggian mencapai 7.500 kaki. Photo: Entang SR/HR.
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Pagelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 Jawa Barat, untuk cabang olahraga (cabor) terjun payung di Bandara Nusawiru, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, resmi ditutup Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, Selasa (27/09/2016).
Di hari terakhir, cabor terjun payung hanya menyisakan partai final ketepatan mendarat putera dan puteri, yang selanjutnya pengalungan medali emas bagi para kontingen yang keluar sebagai juara.
Namun sebelum acara penutupan, puluhan atlet dari 13 provinsi melakukan terjun payung yang terakhir kalinya dengan ketinggian mencapai 7.500 kaki. Dalam sesi terakhir ini, para penerjun pria dan wanita tanah air itu melakukan atraksi di udara dengan membentuk sebuah lingkaran besar.
Edmund, salah seorang penerjun, mengatakan, atraksi dilakukan tiada lain untuk memberikan tontonan yang menarik sebagai hiburan bagi para penonton yang hadir di Bandara Nusawiru.
“Aksi kami ini merupakan persembahan dari atlit terjun payung bagi warga Pangandaran,” kata Edmun, kepada HR Online, saat ditemui usai acara.
Sementara itu, atraksi para penerjun payung yang notabene anggota TNI itu membuat para penonton yang hadir terkagum melihat atraksi di udara. Seperti dikatakan Rusdianto, salah seorang penonton asal Pangandaran.
“Moment terjun payung adalah moment yang langka ditonton, dan saat melihat atraksi di udara begitu indah. Entah kapan lagi warga Pangandaran bisa menyaksikan terjun payung di Nusawiru ini, menginggat PON digelar 4 tahun sekali dan berpindah ke tempat lain di 26 provinsi di Indonesia,” kata Rusdianto. (Ntang/R3/HR-Online)