Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Ritual upacara adat nyangku menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dari berbagai pelosok negeri untuk berkunjung ke objek wisata ziarah Situ Lengkong Panjalu, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Nyangku sendiri merupakan proses pembersihan benda-benda pusaka bersejarah peninggalan Prabu Sanghyang Borosngora, para Raja serta Bupati Panjalu, yang disimpan di tempat khusus bernama Bumi Alit.
Baca juga: Nyangku, Menyucikan Kebanggaan Panjalu Ciamis
Tradisi dan ritual adat warisah karuhun Panjalu yang digelar setiap hari Senin atau Kamis di penghujung Bulan Maulud tersebut selalu menyedot perhatian khalayak. Ribuan orang, baik warga lokal, wisatawan dalam dan luar daerah rela mengikuti rangkaian prosesi Nyangku sedari awal acara dimulai.
Heri Solehudin Atmawidjaja, Keturunan Generasi ke 17 Prabu Sanghyang Borosngora, ketika ditemui HR Online, Senin (18/12/2017), menuturkan, ritual upacara adat Nyangku memiliki potensi atau magnet untuk mendongkrak angka kunjungan wisatawan ke objek wisata yang ada di wilayah Panjalu.
Baca juga: Bumi Alit Saksi Sejarah Kerajaan Panjalu Ciamis
Menurut Heri, Panjalu mempunyai banyak lokasi bernilai sejarah, termasuk di dalamnya kaya akan adat-istiadat, kesenian dan kebudayaan. Kekayaan tersebut merupakan aset kearifan lokal yang sangat berharga bagi Kabupaten Ciamis.
“Apalagi baru-baru ini, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menetapkan Nyangku sebagai warisan budaya tak benda (WBTB). Tentunya ini menjadi peluang bagi pemerintah daerah untuk membangun dan mengembangkan destinasi wisata berbasis budaya,” katanya. (Deni/R4/HR-Online)