Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Empat orang oknum pelajar salah satu SMK di Kota Banjar, terjaring razia Satpol PP saat membolos sekolah sambil “nyemen” di sebuah warung nasi yang ada di Lingkungan Pataruman, Kelurahan Pataruman, Kota Banjar, Selasa (22/05/2018), sekitar jam 10.15 WIB.
Dalam razia ini, petugas menyisir ke berbagai tempat yang diduga disinyalir sering dijadikan tempat nongkrong anak-anak sekolah atau warung-warung “nyemen” saat bulan Ramadhan. Petugas juga menyisir sejumlah oknum pelajar yang membolos di tempat permainan game Play Station yang berada di berbagai titik lokasi, namun hasilnya nihil.
“Saat razia, kami berhasil mengamankan empat oknum pelajar yang tengah nyemen di sebuah warung nasi di Lingkungan Pataruman. Selain nyemen, keempat oknum pelajar ini pun kedapatan tengah merokok,” terang Kabid. Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah (Gakuda) Satpol PP Kota Banjar, Asep Tarno, kepada Koran HR, saat ditemui usai melakukan razia.
Asep Tarno juga mengatakan, razia yang dilakukan Satpol PP ini berdasarkan Surat Edaran Walikota Banjar. Untuk memberikan efek jera, para pelajar yang terjaring razia kemudian digiring ke Mako Satpol PP Kota Banjar, untuk diberi sanksi berupa teguran, selanjutnya didata dan membuat surat pernyataan tidak mengulanginya kembali.
Selain itu, dilakukan pula pemanggilan terhadap pihak sekolah dan orang tuanya masing-masing. Adapun keempat oknum pelajar yang terjaring itu adalah berinisial Set (16), Duk (16), AI (16), dan DA (16). Mereka merupakan pelajar kelas X di salah satu SMK di Kota Banjar.
Salah seorang siswa yang terjaring razia, Set (16), mengaku dirinya bersama temannya tersebut sengaja makan di warung nasi itu. Namun, Set mengelak jika dirinya bersama ketiga temannya disebut membolos sekolah.
“Kami memang tidak puasa, tapi kami tidak bolos sekolah karena kami sedang UKK, jadi pulang sekolah lebih awal,” ungkap Set.
Hal serupa dikatakan DA (16), siswa lainnya, yang mengatakan bahwa dirinya dan rekannya itu memang tengah makan. DA sendiri mengaku sejak dari rumah sudah tidak puasa. “Kami berempat memang tidak puasa, kami akui kami salah,” ujar DA.
Sementara itu, menanggapi razia yang dilakukan Satpol PP Kota Banjar, Entin (50), warga Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, mengaku setuju dengan razia tersebut. Menurutnya, selain di Lingkungan Pataruman, di wilayah Purwaharja juga masih banyak warung-warung nasi yang buka pada siang hari saat bulan Ramadhan.
“Bila perlu jangan pelajar saja, tapi pemilik warungnya juga harus ditegur. Biasanya saat bulan puasa warung nasi mulai buka itu pukul 3 sore. Ini untuk menghargai mereka yang berpuasa,” kata Entin. (Hermanto/Koran-HR)