Berita Pangandaran,(harapanrakyat.com),- Asisten Daerah (Asda) II Pemkab Pangandaran, Apip Winayadi, menegaskan, rencana pemindahan atau relokasi Taman Makam Pahlawan (TMP) Bahagia Pangandaran, ke Dusun Cijoho, Desa/Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, justru sebagai upaya untuk menghormati jasa pahlawan. Menurutnya, di tempat relokasi nanti, makam-makam para pahlawan akan ditempatkan di lahan refresentatif dan mendapat perawatan secara berkala.
“Jadi, kalau ada pihak yang menganggap bahwa rencana relokasi taman makam pahlawan tidak menghargai atau menghormati jasa pahlawan, itu salah besar. Justru dengan merelokasi kami ingin mengumpulkan seluruh makam para pahlawan di Kabupaten Pangandaran dalam satu tempat yang layak dan refresentatif. Selain itu, nantinya pun makam-makam para pahlawan itu akan dirawat secara berkala,”ujarnya, Jum’at (13/07/2018).
Menurut Apip, makam-makam para pahlawan di Kabupaten Pangandaran saat ini tersebar di beberapa daerah. Tak hanya di Kecamatan Pangandaran, tetapi di Kecamatan Cigugur, Cimerak dan Cijulang pun terdapat makam-makam para pahlawan.
“Di daerah lain juga makam-makam para pahlawan disatukan dalam sebuah komplek pemakaman. Tempatnya tidak terpisah-pisah. Kalau di Pangandaran masih terpisah-pisah wajar karena daerah otonom baru. Makanya, kita ingin memiliki sebuah taman makam pahlawan yang mengumpulkan seluruh makam-makam para pahlawan dalam satu komplek pemakaman,” ungkapnya.
Apip menambahkan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Kodim dan Koramil untuk menginventarisasi seluruh makam pahlawan yang ada di setiap Kecamatan di wilayah Kabupaten Pangandaran. “Kami belum memiliki data makam-makam para pahlawan yang ada di Pangandaran. Makanya, kami perlu melakukan inventarisasi yang dibantu oleh Kodim dan Koramil,” terangnya.
Apip menegaskan, apabila makam-makam para pahlawan yang tersebar di beberapa kecamatan itu sudah direlokasi serta dikumpulkan pada sebuah komplek pemakaman, tentu akan memudahkan pihaknya dalam membedah sejarah masing-masing pahlawan.
“Makam-makam pahlawan yang ada di setiap kecamatan kan belum dikenal masyarakat. Makanya, selain kami akan membedah sejarahnya, juga harus dipindahkan pada suatu komplek pemakaman. Hal itu agar memudahkan masyarakat untuk mengetahui sejarahnya,” ungkapnya.
“Sekarang kita harus berbicara skup kabupaten, tidak lagi kecamatan. Karena Pangandaran sekarang sudah menjadi daerah otonom baru, maka setiap kawasannya harus ditata dengan baik. Hal itu untuk kemajuan pembangunan Pangandaran,”pungkasnya.
Sebelumnya, puluhan massa aktivis dari berbagai Ormas dan OKP di Kabupaten Pangandaran, Kamis (12/07/2018) malam, menggelar aksi protes di area taman makam pahlawan, di Dusun Parapat, Desa Pangandaran, Kecamatan Pangandaran, Kabupatan Pangandaran, Jawa Barat.
Dalam aksi tersebut, mereka menggelar doa bersama dan menyuarakan desakan agar Pemkab Pangandaran tidak memindahkan makam taman pahlawan ke tempat lain.
Sebelumnya, Pemkab Pangandaran mewacanakan akan memindahkan taman makam pahlawan yang berada di Kecamatan Pangandaran ke Kecamatan Parigi. Langkah itu diambil dalam rangka penataan kawasan wisata yang dimana areal makam pahlawan tersebut rencananya akan disulap menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH). (Mad2/R2/HR-Online)
Berita Terkait
Ahli Waris Tolak Makam Pahlawan Pangandaran Direlokasi, Begini Alasannya
Aktivis Gelar Aksi Protes Desak Pemkab Pangandaran Urungkan Relokasi Makam Taman Pahlawan