Berita Kesehatan, (harapanrakyat.com),- Sundulan kepala dalam olahraga sepak bola bisa berbahaya. Seorang dokter ahli asal Amerika, Dr. Bennet Omalu, menyarankan aksi ini tidak dilakukan level profesional, apalagi oleh anak-anak.
Dengan memanfaatkan pemain berpostur tubuh tinggi dan umpan silang, strategi ini seringkali dibutuhkan oleh pelatih untuk meraih kemenangan. Terlebih bila bek tengah lawan punya ketangguhan yang sulit untuk ditembus.
Dikutip dari BBC Sport, Rabu (15/08/2018), pada level profesional, pemain yang dikenal memiliki postur tubuh tinggi dan sundulannya pun tak sedikit, seperti halnya Miroslav Klose serta Peter Crouch. Bahkan, skema umpan silang juga telah mengorbitkan David Beckham, Dani Alves, dan pemain yang menempati posisi di sayap lainnya.
Aksi-aksi melalui sundulan kepala memang cukup memanjakan mata penikmat sepak bola. Namun Dr. Bennet menilai bahwa di balik aksi tersebut terselip ancaman bahaya.
“Tidak masuk akal jika mengontrol sebuah objek yang terbang berkecepatan tinggi menggunakan kepala. Nantinya pada level profesiona, kami harus melarang menyundul bola. Karena itu berbahaya,” kata Dr. Bennet.
Larangan menyundul bola tidak saja dianjurkan pada pemain tingkat profesional, namun dokter yang menemukan penyakit otak Chronic Traumatic Encephalopathy (CTE) itu juga menyarankan larangan di level anak-anak usia 12-14 tahun.
Dr. Bennet juga mengingatkan, anak-anak umur 12-14 tahun sebaiknya tidak melakukan kontak fisik saat bermain sepak bola. “Anak-anak berusia 12 hingga 18 bisa bermain, namun menyundul bola dengan menggunakan kepala tetap tidak disarankan,” tandasnya.
Dia menyebutkan, salah satu sosok mantan pemain sepak bola yang mengalami masalah otak adalah Jeff Astle, yakni mengalami Alzheimer selama 10 tahun, dan akhirnya meninggal dunia akibat trauma otak pada tahun 2004 silam. (Eva/R3/HR-Online)