Jumat, Mei 2, 2025
BerandaBerita PangandaranKisah Ronggeng Gunung Pangandaran Pentas di Hadapan Lodaya Siliwangi

Kisah Ronggeng Gunung Pangandaran Pentas di Hadapan Lodaya Siliwangi

Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Kesenian tarian ronggeng gunung merupakan seni tradisional khas Kabupaten Pangandaran. Kesenian yang sangat disukai masyarakat tersebut ternyata zaman dahulu pernah dipentaskan dihadapan Lodaya atau Maung Siliwangi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pementasan tarian ronggeng di hadapan Lodaya tersebut pernah dilakukan oleh rombongan asal warga Dusun Ciparakan, Desa Tunggilis, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran sekitar tahun 1930. Pimpinan ronggeng tersebut diketahui bernama Indung Beunti.

Menurut Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Aceng Hasim, bahwa tarian ronggeng gunung memiliki pakem tersendiri atau aturan yang harus dipatuhi. Seperti halnya jangan menghibur atau melakukan pagelaran di luar daerah Kerajaan Galuh.

Namun, kata Aceng, ronggeng Indung Beunti itu justru diundang oleh Lodaya ke daerah Sukapura yang lokasinya di daerah Kawasen Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, dengan iming-iming akan disediakan sesaji berupa tiga kepala kerbau.

“Sejak pagi hingga sore hari memang pagelaran tersebut berjalan dengan lancar, dan yang ikut menari berwujud manusia. Namun pada malam harinya justru yang ikut menari adalah Lodaya yang ciri-cirinya berwujud badan manusia yang mana tidak punya hidung dan di bokongnya terdapat ekor,” jelas Aceng.

Dalam pagelaran yang berlangsung hingga subuh itu, rombongan ronggeng konon tidak langsung dibayar oleh pengundang. Namun saat pulang, rombongan tersebut diantar oleh 3 Lodaya dan akan dibayar dengan syarat selama perjalanan tidak boleh menengok ke belakang.

“Pada saat sampai daerah Gontelang, Desa Panyutran, Kecamatan Padaherang, rombongan baru sadar bahwa meraka telah sampai di wilayah Kerajaan Tatar Galuh. Tidak lama kemudian tiga lodaya tersebut langsung memberikan sejumlah uang berbentuk kertas sebagaimana yang dijanjikan. Setelah diberikan, tiba-tiba 3 lodaya etrsebut langsung menghilang,” tuturnya.

Sayangnya, sambung Aceng, uang yang diberikan Lodaya tersebut saat dihitung tiba-tiba menjadi daun. Sontak saja Indung Beunti merasa kesal serta kecewa, dan seketika itu rombongan melepaskan semua peralatan ronggeng dan menguburkannya di lokasi tersebut.

“Sejak saat itulah Indung Beunti bersumpah anak cucu dan keturunannya jangan sampai ada yang menjadi penari ronggeng. Pasca itu, ronggeng pun mengalami krisis generasi hingga akhirnya muncul generasi baru yang datang di luar keturunan Indung Beunti, yakni Ki Maja Kabun.

“Dari generasi Ki Maja Kabun, diajarkan gerakan ronggeng gunung kepada dua penari perempuan, yakni Indung Raspi yang saat ini berada di Banjarsari dan Bi Penyoh,” pungkas Aceng. (Ceng2/R6/HR-Online)

Ketentuan Jarak Pasar Modern

Ketentuan Jarak Pasar Modern di Kota Banjar Bakal Diatur Dalam Perwal

harapanrakyat.com,- Dinas KUKMP (Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan) Kota Banjar, Jawa Barat, bakal mengatur ketentuan jarak pasar modern. Termasuk mengatur jam operasionalnya. Hal itu...
Pemain Terbaik BRI Liga

4 Pemain Ini Layak Jadi Pemain Terbaik BRI Liga 1 2024/2025, 3 Diantaranya dari Persib

Memiliki performa impresif, 4 pemain yang layak menjadi pemain terbaik BRI Liga 1 2024/2025, 3 pemain diantaranya dari Persib Bandung. Kompetisi BRI Liga 1 2024...
Gelar Juara Liga 1

Selangkah Lagi Raih Gelar Juara Liga 1, Hadiah Fantastis Menanti Persib Bandung!

Persib Bandung memiliki peluang besar untuk meraih gelar juara Liga 1 di musim kali ini. Tim dengan julukan Maung Bandung ini bahkan masih memimpin...
Gara-gara Ngantuk, Polres Sumedang Tetapkan Sopir Travel Jadi Tersangka Kecelakaan Maut di Tol Cisumdawu 

Gara-gara Ngantuk, Polres Sumedang Tetapkan Sopir Travel Jadi Tersangka Kecelakaan Maut di Tol Cisumdawu 

harapanrakyat.com,- Polres Sumedang tetapkan sopir travel bernomor polisi D-7838-AV, Imat Hendrawan (41), yang terlibat kecelakaan dengan Truk Wing Box bernomor polisi B-9652-TEZ di jalan...
pengedar ganja

Polres Cimahi Bekuk Dua Pengedar Ganja, Salah Satunya Kurir Jasa Ekspedisi

harapanrakyat.com – Polres Cimahi, Jawa Barat, berhasil mengamankan dua pengedar ganja berinisial WFP dan AF. Polisi telah menetapkan WFP dan AF sebagai tersangka. Polisi...
Tunggu Hasil Lab, Dapur MBG Rajapolah Tasikmalaya Ditutup Sementara Waktu Akibat Ada Kasus Dugaan Keracunan Massal

Tunggu Hasil Lab, Dapur MBG Rajapolah Tasikmalaya Ditutup Sementara Waktu Akibat Ada Kasus Dugaan Keracunan Massal

harapanrakyat.com,- Akibat adanya ratusan siswa yang diduga keracunan makanan, dapur MBG Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya untuk sementara berhenti beroperasi. Hal itu untuk menunggu hasil...