Sabtu, Mei 3, 2025
BerandaBerita CiamisTanaman Cabai Petani Mekarbuana Ciamis Alami Kekeringan

Tanaman Cabai Petani Mekarbuana Ciamis Alami Kekeringan

Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Tanaman cabai milik petani di wilayah Desa Mekarbuana, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, mengalami kekeringan lantaran kemarau panjang. Karena kondisi itu, hasil panen cabai yang diperoleh petani Mekarbuana mengalami penurunan drastis.

Didi Suryadi, petani cabai, ketika ditemui Koran HR, Senin (08/10/2018), membenarkan,  akibat musim kemarau panjang tahun ini, tanaman cabai di wilayah tersebut mengalami kekeringan.

“Hasil panen cabai pun menurun drastis. Selain itu, kurangnya pasokan air juga mengakibatkan banyak tanaman cabai mati,” katanya.

Menurut Didi, sebagian besar petani Mekarbuana merasa merugi karena kekeringan tersebut terjadi saat usia tanaman cabai milik mereka sedang produktif. Kondisi itu diperparah lagi oleh harga cabai yang kina merosot. Padahal, ongkos produksi dan perawatan lumayan tinggi.

“Pada musim kemarau kali ini, produksi cabai yang sebelumnya mencapai 0,5 kilogram perbatang tanaman, sekarang hanya berkisar 0,25 hingga 0,3 kilogram perbatang,” katanya.

Artinya, kata Didi, pertumbuhan tanaman cabai tidak optimal. Salah satu penyebabnya dipicu oleh kurangnya pasokan air. Kondisi pertumbungan tanaman cabai merunduk, batang tanaman mengerut atau berubah mengecil.

Senada dengan itu, Yuyu Wahyudin, petani cabai lainnya, ketika ditemui Koran HR, Senin (08/10/2018), menjelaskan bahwa sejak musim kemarau tanaman cabai tidak sehat. Menurut dia, daun tanaman tampak berwarna coklat dan berubah keriting.

“Meski tidak busuk ataupun mati, pertumbuhan tanaman cabai stagnan. Karena tidak bertambah tinggi, kondisi inipun diikuti oleh berkurangnya produksi cabai perbatang,” katanya.

Padahal, kata Yuyu, jika tanaman cabai kondisinya sehat, mampu menghasilkan hingga 0,8 kilogram perbatang. Namun sekarang perbatang hanya mampu menghasilkan 0,3 kilogram cabai saja.

Selain kesulitas pasokan air, Yuyu menambahkan, serangan hama penyakit seperti patek, virus bule, penyakit kuning dan tunggoro, juga memperburuk kondisi tanaman cabai milik petani.

Sementara itu, Usep, petani cabai lainnya, mengungkapkan bahwa hasil produksi atau panen pada musim kemarau kali ini menurun hingga 30 persen. Menurut dia, petani sudah berupaya mengantisipasi kekeringan dengan mengambil pasokan air dari tempat yang cukup jauh.

“Tapi ada beban biaya tambahan yang harus dikeluarkan. Hal ini pun menjadi kendala, sebab tidak bisa mencukupi ongkos perawatan yang cukup tinggi,” katanya. (Dji/Koran HR)

Ketentuan Jarak Pasar Modern

Ketentuan Jarak Pasar Modern di Kota Banjar Bakal Diatur Dalam Perwal

harapanrakyat.com,- Dinas KUKMP (Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan) Kota Banjar, Jawa Barat, bakal mengatur ketentuan jarak pasar modern. Termasuk mengatur jam operasionalnya. Hal itu...
Pemain Terbaik BRI Liga

4 Pemain Ini Layak Jadi Pemain Terbaik BRI Liga 1 2024/2025, 3 Diantaranya dari Persib

Memiliki performa impresif, 4 pemain yang layak menjadi pemain terbaik BRI Liga 1 2024/2025, 3 pemain diantaranya dari Persib Bandung. Kompetisi BRI Liga 1 2024...
Gelar Juara Liga 1

Selangkah Lagi Raih Gelar Juara Liga 1, Hadiah Fantastis Menanti Persib Bandung!

Persib Bandung memiliki peluang besar untuk meraih gelar juara Liga 1 di musim kali ini. Tim dengan julukan Maung Bandung ini bahkan masih memimpin...
Gara-gara Ngantuk, Polres Sumedang Tetapkan Sopir Travel Jadi Tersangka Kecelakaan Maut di Tol Cisumdawu 

Gara-gara Ngantuk, Polres Sumedang Tetapkan Sopir Travel Jadi Tersangka Kecelakaan Maut di Tol Cisumdawu 

harapanrakyat.com,- Polres Sumedang tetapkan sopir travel bernomor polisi D-7838-AV, Imat Hendrawan (41), yang terlibat kecelakaan dengan Truk Wing Box bernomor polisi B-9652-TEZ di jalan...
pengedar ganja

Polres Cimahi Bekuk Dua Pengedar Ganja, Salah Satunya Kurir Jasa Ekspedisi

harapanrakyat.com – Polres Cimahi, Jawa Barat, berhasil mengamankan dua pengedar ganja berinisial WFP dan AF. Polisi telah menetapkan WFP dan AF sebagai tersangka. Polisi...
Tunggu Hasil Lab, Dapur MBG Rajapolah Tasikmalaya Ditutup Sementara Waktu Akibat Ada Kasus Dugaan Keracunan Massal

Tunggu Hasil Lab, Dapur MBG Rajapolah Tasikmalaya Ditutup Sementara Waktu Akibat Ada Kasus Dugaan Keracunan Massal

harapanrakyat.com,- Akibat adanya ratusan siswa yang diduga keracunan makanan, dapur MBG Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya untuk sementara berhenti beroperasi. Hal itu untuk menunggu hasil...