Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Para petani cabai di Desa Mekarbuana, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, merasa resah lantaran serangan hama patek (antraknosa). Pasalnya, serangan hama terhadap tanaman cabai kian merajalela dan mengakibatkan tanaman itu terancam gagal panen.
Heri, petani cabai, ketika ditemui Koran HR, Senin (22/07/2019), mengatakan, saat awal panen kualitas cabai cukup baik. Namun, akhir-akhir ini kualitasnya menurun karena terserang hama patek.
Baca juga: Menggiurkan, Kelompok Tani Desa Mekarwangi Pangandaran Panen Cabai Sampai 15 Kuintal
Menurut Heri, akibat serangan hama tersebut buah cabai menjadi jelek dan membusuk. Meski pihaknya sudah menempuh berbagai cara, serangan hama patek tetap saja tidak bisa dibendung.
“Serangan hama patek mulai muncul tiga bulan lalu. Hama patek langsung menyerang pada bagian buah, sehingga cabai langsung membusuk, sampai tidak ada bagian yang bisa dimanfaatkan,” katanya.
Padahal, kata Heri, tanaman cabai yang terserang hama patek rata-rata sudah memasuki masa panen. Akibat serangan hama tersebut para petani mengalami kerugian besar karena panen terancam gagal.
Ohim, petani lainnya, ketika ditemui Koran HR, Senin (22/07/2019), mengatakan, serangan hama pada musim tanam tahun ini mengakibatkan kerugian yang sangat besar, apalagi saat ini harga jual cabai sedang melejit.
“Yang seharusnya menuai keuntungan malah merugi,” katanya.
Baca juga: Pondok Asimilasi Lapas Ciamis Panen Perdana Cabe Merah
Menurut Ohim, serangan hama patek melanda seluruh varietas cabai yang ada di Desa Mekarbuana, tanpa terkecuali. Serangan hama yang terjadi jauh sebelumnya tidak pernah berdampak seperti sekarang.
Lebih lanjut, Ohim mengungkapkan, para petani harus menanggung rugi karena selain volume hasil panen menurun, juga terancam gagal panen. Sebab, jika terdapat bintik hitam pada buah cabai, maka dalam waktu tiga hari akan mengering dan kemudian membusuk.
Petani Cabai Terancam Gagal Panen
Kaur Ekbang Desa Mekarbuana, Anda Lesmana, ketika ditemui Koran HR, Senin (22/07/2019), mengatakan, tanaman cabai seluas 5 hektar milik petani di Dusun Cogreg dan Dusun Kalapa terancam gagal panen.
Menurut Anda, serangan hama ini terjadi akibat perbedaan suhu exstrim. Di musim kemarau kali ini, serangan hama semakin marak dan merajalela. Serangan hama disebabkan banyaknya kabut di malam hingga pagi hari, sedangkan suhu disiang hari panas.
Baca juga: Akibat Harga Jual Rendah, Petani Cabai Merah Ciamis Lesu
“Usaha untuk mengurangi kerugian sudah dilakukan, baik menanam tanaman penghalang maupun pengobatan dengan obat semprot pestisida. Namun, tidak ada yang membuahkan hasil, serangan hama patek dan busuk batang cepat sekali menyebar,” katanya.
Anda menambahka, penyebaran hama patek teradaptasi dari udara dan angin. Para petani biasa menyebutnya hama patek berasal dari virus kebul. Imbas dari serangan hama tersebut, adalah minimnya stok dan melonjaknya harga cabai.
“Meski saat ini harga cabai sedang melambung, para petani tetap merugi karena terancam gagal panen akibat serangan hama patek yang merajalela,” katanya. (Dji/Koran HR)