Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Musim kemarau tahun ini terbilang paling parah apabila di banding tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, daerah yang memiliki sumber air melimpah di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, pun kini sudah kekeringan.
Biasanya daerah-daerah itu tidak pernah mengalami kekeringan meski dilanda musim kemarau panjang.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, mengatakan, krisis air bersih di Kabupaten Ciamis kini hampir merata di seluruh kecamatan. Menurutnya, daerah yang biasa tidak mengalami kekeringan kini sudah kesulitan air bersih.
“Memang ada fakta berbeda pada musim kemarau tahun ini. Seperti di daerah 8 kecamatan yaitu Ciamis, Banjarsari, Cijeungjing, Tambaksari, Cimaragas, Cikoneng, Pamarican, dan Banjaranyar, pada kemarau tahun sebelumnya tidak termasuk kecamatan yang krisis air bersih. Tetapi sekarang di beberapa daerah di kecamatan itu terjadi krisis air bersih,” ujarnya, Sabtu (31/08/2019).
Contohnya, lanjut Ani, seperti di Desa Kertahayu Kecamatan Pamarican. Pada kemarau tahun sebelumnya daerah Kertahayu tidak pernah mengajukan permintaan air bersih. Namun, tahun ini pihak desa setempat melaporkan kekeringan dan meminta dikirim air bersih.
“Daerah Kertahayu itu berada di dataran rendah dan pada kemarau tahun sebelumnya tidak pernah mengalami kekeringan. Jadi, krisis air bersih pada musim kemarau sekarang tidak mengenal daerah dataran tinggi atau rendah, semuanya hampir merata kekeringan,” ujarnya.
Ani menyebut hampir meratanya kekeringan di Kabupaten Ciamis membuat permintaan air bersih ke BPBD Ciamis kini semakin meningkat. Bahkan dalam satu hari total permintaan mencapai 30 ribu liter.
“Banyaknya permintaan air bersih membuat kami kelimpungan. Dengan ketersediaan armada yang ada, kami hanya bisa memenuhi 18 ribu liter per hari ke berbagai daerah di Ciamis. Namun semua permintaan kami coba penuhi. Hanya saja dilakukan secara bergilir atau disesuaikan dengan ketersediaan armada,” katanya.
Menurut Ani, terhitung dari awal bulan Juli hingga akhir Agustus ini, tercatat 525 ribu liter air bersih sudah didistribusikan ke berbagai daerah di Kabupaten Ciamis. Permintaan air bersih pun, kata dia, terus berdatangan hingga sekarang.
Ani mengatakan pengiriman air bersih ke daerah yang dilanda kekeringan hanya tindakan sementara. Untuk penanganan lebih lanjut, ujar dia, pihaknya akan merekomendasikan ke dinas terkait agar dibangun sumur bor di daerah-daerah yang sering dilanda kekeringan.
“Sedangkan untuk daerah yang dilalui pipa PDAM direkomendasikan untuk dipasang jaringan air minum. Kebetulan pihak PDAM akan memberlakukan program pemasangan baru dengan harga diskon di daerah-daerah yang sering dilanda kekeringan,” katanya.
Ani mengungkapkan dalam penanganan krisis air bersih pihaknya bekerjasama dengan Kodim 0613 Ciamis, Polres Ciamis, PDAM Tirta Galuh, dan beberapa instansi lainnya BUMD serta BUMN. (Fahmi2/R2/HR-Online)