Roket Soyuz yang merupakan pesawat antariksa dari Rusia telah gagal untuk merapat ke Stasiun Antariksa Internasional atau ISS pada Sabtu 24 Agustus kemarin.
Seperti yang diketahui bahwa roket Soyuz membawa robot manusia yang bernama Fedor. Ini adalah singkatan dari Final Experimental Demonstration Object Research.
Seyogyanya pesawat ini dijadwalkan untuk melakukan misi yang dilakukan di stasiun antariksa bersama dengan para kosmonot yang sudah ada di sana.
Seperti kabar yang telah dilansir dari Reuters. Bahwa pihak NASA mengatakan pada blognya bahwa sistem docking yang ada pada pesawat luar angkasa itu mengalami masalah.
Sistem dockingnya gagal mengunci dengan benar targetnya yang berada di ISS.
Mulanya proses docking ISS ini direncanakan terjadi pada pukul 05.30 GMT. Akan tetapi gagal, sebab masalah yang terkait dengan sistem dicking secara otomatis.
Kegagalan dari roket Soyuz tersebut dilaporkan oleh kantor berita Interfax yang telah mengutip siaran dari NASA TV.
Meski gagal, namun Senin 26 Agustus 2019 ini berencana untuk melakukan proses docking lagi.
Saat ini pesawat ruang angkasa Soyuz telah berjarak 96 meter dari ISS. Pusat kendali penerbangan Rusia memberikan info bahwa docking akan dilakukan Senin pagi.
Roket Soyuz Pembawa Robot Fedor
Robot Fedor atau yang disebut juga sebagai Skyrobot F-850 dibawa oleh pesawat ruang angkasa Soyuz. Ini adalah robot humanoid pertama yang telah dikirimkan ke luar angkasa oleh Rusia.
NASA juga pernah mengirimkan robot humanoid yang bernama Robonaut 2 ke luar angkasa tepatnya pada 2011 lalu. Robot ini dikirim untuk bekerja di lingkungan yang berbahaya.
Robot Fedor sendiri memiliki ukuran yang sama seperti manusia dewasa. Selain itu, robot ini bisa menirukan gerakan yang dilakukan oleh tubuh manusia.
ISS menjadi proyek bersama dari badan antariksa Amerika Serikat, Eropa, Rusia, Jepang dan juga Kanada.
Fedor atau yang dikenal pula dengan sebutan Skyrobot F-850 ini rencananya akan menjalani dua minggu uji coba yang dilakukan di ISS.
Saat menjalankan uji coba tersebut, Fedor akan ditemani oleh 6 astronot. Tiga astronot berasal dari Amerika Serikat, Tiga dari Rusia dan satu dari Italia.
Salah satu dari mereka adalah Komandan Ekspedisi 60ISS Alexey Ovchinin. Sampai saat ini aktifitas Fedor dalam ISS masih jadi sebuah rahasia yang dijaga dengan ketat.
Roket yang membawa Fedor ini sebenarnya merupakan bagian dari uji coba roket besar. Roket ini nantinya akan menggantikan Soyuz-FG. Roket yang dipakai untuk membawa tiga orang astronot di dalam ekspedisi 60 ISS di tahun depan.
Kehadiran roket baru nanti memakai komputer baru dan juga sistem pengarahan yang tentunya lebih mutakhir.
Fedor Punya Twitter dan Instagram
Kita tidak bisa hanya melihat Fedor sebagai kosmonot saja. Akan tetapi juga sebagai Skybot F-850. Robot ini diikat pada kursi pilot yang telah diadaptasi secara khusus. Lengkap dengan bendera Rusia yang ada di tangannya.
Saat peluncuran dimulai robot itu mengucapkan kata “Let’s go. Let’s go. Ia mengulangi frasa yang terkenal yang sering digunakan oleh manusia pertama yang ada di luar angkasa yakni Yuri Gagarin.
Fedor adalah sebuah robot antropomorfik yang memiliki warna keperakan. Mempunyai tinggi 1,80 m dan memiliki berat 160 kg.
Tak berhenti sampai di situ. Fedor juga mempunyai akun Twitter dan juga Instagram. Dirinya bahkan sempat memposting dan mengatakan sedang mempelajari keterampilan baru seperti cara membuka botol air.
Hal ini dilakukan untuk menguji keterampilan manual di dalam gravitasi yang cukup rendah.
Sejarah Roket Soyuz
Roket peluncur yang bernama Soyuz ini merupakan sebuah sistem peluncuran. Roket ini didesain oleh Biro Desain Korolev dari Uni Soviet.
Kegunaan dari roket ini dipakai untuk meluncurkan pesawat ruang angkasa Soyuz. Walaupun begitu, roket Soyuz ini sebenarnya merupakan peluncur kegunaan umum.
Memiliki berbagai macam fungsi lain termasuk seperti peluncuran pesawat luar angkasa cargo. Juga untuk peluncuran komersial yang telah dioperasikan TSeEsKAbe serta perusahaan Starsem.
Tercatat ada 11 peluncuran Soyuz di tahun 2011. Sementara itu untuk tahun 2002 ada 9 peluncuran.Roket ini telah diluncurkan dari Kosmodrom Baykonur yang bertempat di Kazakstan.
Selain itu juga diluncurkan dari Kosmodrom Plesetsk yang ada di sebelah barat laut Rusia.
Roket-roket yang diberi nama Soyuz ini dibuat di Samara, Rusia.
pada tahun 1966, peluncur Soyuz ini diperkenalkan ke publik. Berdasarkan pada roket Vostok yang dibuat berdasarkan 8K74 atau rudal balistik antarbenua R-7a.
Mulanya Soyuz ini adalah sebuah roket tiga tahap. Memiliki Blok I sebagai tahap teratas.
Sementara itu, varian Molniya dibuat dengan penambahan tahap keempat. Inilah yang membuat roket ini diperbolehkan mencapai orbit yang bentuknya sangat oval.
Sekarang ada varian yang lebih baru lagi yang diberi nama Soyuz U. Roket Soyuz ini memiliki andil yang besar dalam dunia sains dan antariksa. (R9/HR-Online)