Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Puluhan mahasiswa antusias mengikuti pelatihan jurnalistik yang digelar Pengurus Komisariat PMII dan DEMA STITNU Al Farabi Kabupaten Pangandaran. Pelatihan tersebut diisi oleh sejumlah pemateri dari kalangan wartawan, Sabtu (26/10/2019).
Pantauan HR Online, acara yang berlangsung di gedung Rusunawa Kecamatan Parigi tersebut diikuti oleh sebanyak 61 mahasiswa STITNU Al Farabi. Meski mereka berdesak-desakan, namun tidak menyurutkan mereka unruk bertahan mendengarkan materi hingga selesai. Sementara itu, kedua pemateri tersebut adalah Ahmad Muhafid dari Harapan Rakyat dan Robi dari Fokus Jabar.
Menurut Ketua DEMA STITNU Al Farabi Pangandaran, pelatihan ini sengaja digelar sebagai bentuk motivasi bagi mahasiswa agar di kampusnya tersebut bisa dibentuk lembaga pers mahasiswa. Selain itu, ia juga menargetkan melalui kegiatan ini minat membaca maupun menulis mahasiswa bisa meningkat.
“Jadi, menulis itu harus menjadi kebiasaan di kalangan mahasiswa. Insya Alloh kita nanti membuat lembaga pers mahasiswa yang berguna mewadahi berbagai tulisan yang berasal dari mahasiswa yang suka menulis,” jelasnya.
Senada juga dikatakan Ketua PK PMII STITNU Al Farabi, Mifath Farid Ages. Menurutnya, pers berperan besar baik secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat. Karena itu, ia berkeinginan adanya perubahan di lingkungan mahasiswa melalui pendirian lembaga pers mahasiswa.
“Pelatihan ini adalah jembatan serta motivasi agar mahasiswa menjadi lebih kritis dan kreatif lagi, terutama dalam bidang menulis. Harapannya tentu saja ke depan semoga menjadi lebih baik lagi,” katanya.
Salah satu pemateri yang juga wartawan Harapan Rakyat, Ahmad Muhafid, mengatakan, dirinya sangat mendukung terbentuknya Lembaga Pers Mahasiswa di setiap kampus. Hal ini sebagai wujud implementasi pelatihan jurnalistik yang bukan hanya sekedar seremonial saja.
“Kalau di dunia kampus itu juga perlu sosial kontrol, salah satunya melalui lembaga pers kampus. Selain itu, ini juga menjadi bekal mahasiswa setelah mereka selesai kuliah,” katanya.
Muhafid menambahkan, dirinya berharap mahasiswa STITNU Al Farabi meningkatkan budaya literasi di lingkungan kampus , baik itu membaca maupun menulis. Dalam pelatihan jurnalistik ini ia menggambarkan betapa besar peluang penulis untuk mengubah keadaan. Artinya, melalui menulis keadaan bisa berubah.
“Sejarah sudah membuktikan dan kita bisa lihat sendiri betapa besar pengaruh sebuah tulisan. Maka dari itu, selain mengejar nilai akademik, kemampuan menulis mahasiswa juga sangat perlu, syukur bisa disalurkan ke arah yang lebih tepat,” pungkasnya. (Enceng/R6/HR-Online)