Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Warga korban bencana di Kota Banjar mendapatkan bantuan makanan kedaluwarsa berstiker Kementrian Sosial. Bahkan, sebagian makanan itu sudah dikonsumsi.
Berdasarkan penelusuran HR Online di lapangan, penerima bantuan tersebut bernama Samingin (65), warga Lingkungan Langkaplancar, Kelurahan Bojongkantong, Kecamatan Langensari, Kota Banjar.
Bantuan tersebut diterima Samingin setelah rumahnya tertimpa pohon saat hujan deras disertai angin pada Jum’at (6/12/2019) lalu sekitar pukul 15.30 WIB.
Baca juga: Angin Kencang, Sejumlah Rumah di Bojongkantong Kota Banjar Tertimpa Pohon
Saat dikonfirmasi HR Online, Poniem (54), istri Samingin, menjelaskan awal mula keluarganya mendapatkan bantuan makanan dari pemerintah itu.
Sekitar 3 hari lalu, kata Poniem, suaminya mendapatkan bantuan sandang dan pangan dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kota Banjar.
“Kalau tidak salah sekitar 3 hari lalu, Mas. Soalnya yang menerima suami saya, dan kebetulan saya sedang di rumah anak,” jelas Poniem di rumahnya, Senin (17/12/2019).
Poniem menambahkan, setelah dirinya pulang ke rumah bersama anak dan cucunya, ia pun langsung membagikan makanan berupa roti itu ke cucunya. Saat itu tidak langsung dibuka, tapi dibawa ke rumah masing-masing anaknya.
“Kemarin anak saya menyampaikan ke saya, ternyata rotinya sudah amem (melempem), dan rasanya sudah tidak enak. Saya cek lagi, ternyata sama cucu yang di Waringinsari sudah dimakan. Cucu saya kan ada 4, saya bagi semua,” imbuh Poniem.
Tak hanya dibagikan ke cucunya, Poniem pun juga membagikan ke tetangganya. Namun tetangga Poniem curiga dengan roti yang diberikannya itu. Setelah itu, anak Poniem pun mengecek tanggal kedaluwarsanya.
Saat mencari tanggal kedaluwarsanya, ternyata tidak ada. Namun anak Poniem terus mencarinya, hingga melepas stiker bertuliskan bantuan makanan ringan Kementrian Sosial Republik Indonesia tahun 2018 itu.
“Oh iya ternyata benar sudah kedaluwarsa rotinya. Saya khawatir sama cucu saya, rotinya sudah dimakan lagi. Tapi mudah-mudahan tidak apa-apa,” terang Poniem.
Setelah kejadian itu, Poniem pun dan anaknya mengecek semua bantuan makanan tersebut. Alhasil, sebanyak 3 roti gandum, 3 roti roma, dan 3 roti malkist sudah kedaluwarsa tertanggal Juli 2019.
Termasuk saos juga sudah tidak layak konsumsi dan tertanggal kedaluwarsa 17 Oktober 2019.
“Kalau minyak, kecap dan sarden masih bisa. Terus untuk sandangnya kita juga dapat, dan masih layak,” ujar Poniem.
Atas kejadian ini, ia pun meminta suaminya untuk menyampaikan ke kelurahan secara baik-baik. Ia menyarankan mengucapkan terima kasih karena telah difasilitasi mendapatkan bantuan makanan dan sandang dari Dinas Sosial.
Meski begitu, makanan yang sudah diberikan sudah tidak layak dimakan. Karena itu sebagian makanan yang belum dimakan dikembalikan.
“Iya kemarin sudah ada yang ke sini dari kelurahan atau dari mana. Intinya mereka minta maaf atas kejadian ini. Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa terhadap cucu saya, dan jangan sampai ini terulang lagi,” pungkasnya.
Saat HR Online mengkonfirmasi soal kronologi bantuan makanan ini ke pihak Kelurahan Bojongkantong pada Selasa (17/12/2019) pagi, Lurah dikabarkan sedang tidak ada di tempat. (Muhafid/R6/HR-Online)