Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Warga Kota Banjar menginginkan adanya pengembangan wisata budaya di kawasan perbatasan wilayah Kota Banjar, Jawa Barat, dengan Jawa Tengah. Pengembangan ini juga diinginkan khususnya di wilayah Kecamatan Purwaharja.
Hal itu disampaikan sejumlah warga. Penyampaian dilakukan saat kegiatan jaring aspirasi dengan salah satuanggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai Golkar, H. Herman Sutrisno. Acara ini berlangsung di Kelurahan Purwaharja, Kota Banjar, Selasa (03/12/2019).
Baca juga: Wahana Baru di Mustika Taman Anggrek Banjar Resmi Dibuka
“Ke depan diharapkan wilayah Kota Banjar bagian Timur bisa dikembangkan menjadi kawasan budaya. Sebagai pintu gerbang Jawa Barat dari sebelah Timur mewarnai daerah, walaupun itu hanya miniatur tapi harus menjadi prioritas,” kata Yayat.
Menurutnya, hal itu bisa saja diupayakan. Ini mengingat ada cagar budaya Pulomajeti dan beberapa situs cagar budaya lainnya yang terletak di daerah Purwaharja. Sehingga nantinya berimbas positif pada ekonomi masyarakat.
Selain usulan soal pengembangan sektor wisata, beberapa warga yang hadir dalam kegiatan itu juga mengusulkan tentang infrastruktur jalan perkampungan. Mereka juga membahas peningkatan UMKM.
Tanggapan Anggota DPRD Jabar Soal Pengembangan Wisata Budaya
Menanggapi beberapa aspirasi tersebut, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Herman Sutrisno, mengatakan, sebetulnya banyak program-program dari provinsi yang bisa diakses, tinggal kemaun saja.
Baca juga: Kota Banjar akan Segera Miliki Wisata Perahu Layar
Selain itu, dalam penyerapan aspirasi harus dipetakan mengenai kebijakan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah daerah.
“InsyaAllah, nanti untuk pengembangan wisata budaya diusahakan disampaikan ke Komisi V DPRD Provinsi agar difasilitasi bidang kebudayaan. Selain itu juga dilihat asas manfaatnya,” katanya.
Meski demikian, lanjut Herman Sutrisno, apa yang akan diusulkan tentu harus melalui prosedur, karena tidak bisa tiba-tiba ada anggaran. Selain itu juga menimbang skala prioritas asas manfaat.
“Ini saja aspirasi yang sekarang kita upayakan masuk di APBD tahun 2021, karena kan harus masuk RKP dulu. Maka, tidak bisa tiba-tiba dianggarkan,” jelasnya.
Selain menyerap aspirasi masyarakat, dalam forum tersebut Herman Sutrisno juga memberikan santunan untuk 40 warga jompo dan warga kurang mampu.
Diketahui kunjungan tersebut merupakan kunjungan lanjutan. Kunjungan ini terjadi setelah sebelumnya mengadakan kegiatan jaring aspirasi di Desa Cibeureum dan Kelurahan Situ Batu, Kecamatan Banjar, Kota Banjar. (Muhlisin/Koran HR)