Berita Ciamis (harapanrakyat.com).- Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya meninjau kondisi bangunan SMAN 1 Pamarican yang ambruk beberapa waktu lalu, Rabu (22/1/2020).
Didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Tatang dan Asda II Setda Ciamis Toto Marwoto, Herdiat mengecek secara langsung kondisi fisik ruang kesenian dan ruang kelas yang rusak pada bagian atapnya.
Selain itu, Bupati Ciamis juga mengecek pondasi bangunan yang amblas lantaran tidak stabilnya tanah penopang bangunan tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Herdiat meminta Dinas Pendidikan Ciamis, agar segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
“Karena saat ini status SMA/sederajat berada di bawah Dinas Pendidikan Provinsi, maka kita akan koordinasikan hal ini, agar secepatnya mendapat penanganan,” ujar Herdiat.
Pihaknya pun mengimbau kepada warga SMAN 1 Pamarican, baik pelajar ataupun para guru, agar selalu waspada. “Jika ada bangunan yang dirasa berpotensi ambruk atau amblas, jangan dipakai lagi, segera laporkan agar segera diperbaiki,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, ruang kesenian SMAN 1 Pamarican, Kabupaten Ciamis, tiba-tiba ambruk dibagian atapnya, Jumat (17/01/2019), sekitar pukul 13.00 WIB.
Ambruknya ruang kesenian tersebut, diduga akibat adanya pergerakan tanah yang membuat dinding bangunan bergeser, sehingga berakibat pada ambruknya atap bangunan.
Beruntung tidak ada korban jiwa atau luka dalam insiden tersebut. Ambruknya ruang kesenian SMAN 1 Pamarican, dibenarkan salah satu Komite Sekolah, Satiyam.
“Beruntung saat kejadian tadi tidak ada siswa yang beraktivitas di dekat bangunan yang ambruk,” ujarnya.
Kata dia, selain mengalami ambruk di bagian atapnya, ruang kesenian tersebut mengalami kerusakan di seluruh bagian dindingnya.
“Untuk yang ambruk hanya ada satu ruang. Namun tiga ruang kelas lainnya mengalami kerusakan parah, dan saat ini sudah tidak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar,” kata Satiyem.
Berdasarkan informasi di lapangan, bangunan SMAN 1 Pamarican yang ambruk serta rusak berat, merupakan bangunan ruang kelas yang di bangun tahun 2012. Namun pada tahun 2017, mengalami kerusakan cukup parah akibat guncangan gempa. (Jujang/R8/HR Online)