Senin, Mei 5, 2025
BerandaBerita BanjarJasa Gusdur Dalam Perayaan Imlek

Jasa Gusdur Dalam Perayaan Imlek

Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Sebelum era reformasi, tepatnya sebelum Presiden RI ke empat, K.H. Abdurrahman Wahid atau Gusdur, mencabut Inpres No.47 Tahun 1967 yang membatasi semua aktivitas berbau China/Tionghoa, Tahun Baru Imlek tidak diminati oleh banyak kalangan, termasuk orang dari etnis Tionghoa sendiri.

Hal itu dikatakan Ketua Ketua Majelis Konghucu Indonesia (Makin) Kota Banjar, Jawa Barat, Budi Kurniawan, Minggu (26/01/2020), kepada HR Online.

“Hanya etnis Tionghoa yang beragama Khonghucu yang tetap merayakannya, meskipun sambil dihantui rasa takut,” kata Budi, saat ditemui di sela-sela perayaan Tahun Baru Imlek di Klenteng Kong Miao Litang, Kota Banjar.

Ia juga menuturkan, setelah era reformasi, dengan adanya Keppres No.6 Tahun 2000, maka Tahun Baru Imlek bisa dirayakan oleh seluruh etnis Tionghoa tanpa memandang agamanya.

Terlebih setelah Hari Raya Imlek diresmikan sebagai hari libur nasional, sebutan Imlek pun menjadi begitu akrab di telinga semua orang.

Baca Berita Terkait :

Memaknai Tahun Baru Imlek Bersama Ketua Makin Kota Banjar

Ketua Makin Kota Banjar; Sejarah Imlek Sudah Ada Sejak Dinasti Xia

“Berita tentang makna dan sejarah Tahun Baru Imlek bertebaran di mana-mana. Media sosial menjadi wahana untuk mengungkapkan rasa yang selama ini terpendam sangat dalam di lubuk hati orang Tionghoa,” jelasnya.

Menyebut Imlek dan mengucapkan Gong Xi Fa Cai, lanjut Budi, menjadi begitu ringan di bibir banyak orang. Atraksi barongsay, lampion, dan segala pernak-pernik Imlek ada di mana-mana.

“Kegembiraan terpancar di wajah orang-orang. Tionghoa tak ada lagi beban seperti dulu. Kemeriahan Tahun Baru Imlek nampak di setiap sudut di mana komunitas Tionghoa berada. Semua warga Tionghoa, apapun agamanya ikut merayakan Imlek,” katanya.

Menurut Budi, kondisi tersebut adalah salah satu dampak positif dari dicabutnya Inpres No.14 Tahun 1967, dan diberlakukannya Keppres Nomor 6 Tahun 2000 oleh Presiden Abdurrahman Wahid. (Muhlisin/R3/HR-Online)

Gegara Tenggak Miras Hingga Mabuk, Pria Asal Garut Nekat Aniaya Teman Sendiri

Gegara Tenggak Miras Hingga Mabuk, Pria Asal Garut Nekat Aniaya Teman Sendiri

harapanrakyat.com,- Pria asal Kecamatan Karangpawitan, Garut, Jawa Barat, berinisial NIP (41), harus berurusan dengan polisi setelah nekat menganiaya teman sendiri. NIP sempat buron 2 pekan,...
Orang tua takut-takuti anak dengan barak militer di Jabar

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tanggapi Orang Tua yang Takut-takuti Anak dengan Barak Militer

harapanrakyat.com,- Belakangan ini, beredar di media sosial potret sejumlah orang tua memposting kegiatan anaknya sembari menggunakan nama Dedi Mulyadi dan program barak militer sebagai...
Pendidikan siswa di barak militer Jabar

Dedi Mulyadi Tahan Tangis Saat Tunjukkan Momen Pendidikan Siswa di Barak Militer, Warganet Ikut Terharu

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, membagikan momen haru saat mendampingi puluhan siswa SMP di Purwakarta menjalani pembinaan di barak militer. Ia tampak menahan...
Truk di Garut hantam rumah dan pohon sampai rungkad

Gegara Pengemudi Ngantuk, Truk di Garut Hantam Benteng Rumah dan Pohon sampai Rungkad

harapanrakyat.com,- Sebuah truk di Garut, Jawa Barat, Minggu (4/5/2025) mengalami kecelakaan tunggal. Truk tersebut menabrak sebuah benteng rumah hingga jebol hingga merobohkan pohon tua....
Ole Romeny

Jelang Laga Timnas Lawan China, Ole Romeny Minta Masyarakat Indonesia Nonton di GBK

Timnas akan berhadapan dengan China dalam laga kesembilan grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Penyerang Timnas Indonesia, Ole Romeny meminta dukungan penuh...
Status Tanggap Darurat Bencana

Pergerakan Tanah Ancam 13 Rumah, Pemda Sumedang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

harapanrakyat.com,- Pemerintah Kabupaten Sumedang, menetapkan status tanggap darurat bencana selama 7 hari kedepan, dalam penanganan pergerakan tanah yang mengakibatkan longsor di Dusun Sukaasih, Desa...