Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Lagi-lagi pencurian terjadi di salah satu sekolah di Cipaku, Kabupaten Ciamis. Pencurian itu tepatnya terjadi di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Cieurih, Desa Bangbayang, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis. Sejumlah barang elektronik milik sekolah pun raib.
Aan Haerul Anwar, kepala sekolah MTs Cieurih, mengatakan, barang elektronik berupa CPU, LCD, Amplifire dan printer milik sekolah raib digusur maling.
“Pencurian di sekolah terjadi pada hari selasa (28/1/2020) malam. Pertama kali diketahui pleh penjaga sekolah. Jadi, ketika dia mau membuka kunci kantor, ternyata sudah dalam keadaan tidak terkunci,” tuturnya.
Aan menjelaskan, pelaku melakukan aksinya dengan cara mendongkel pintu, lalu masuk ke ruang kantor.
“Kalau dilihat dari jejaknya, pelaku mendongkel pintu kantor dengan menggunakan besi linggis,” jelas Aan.
Aan mengatakan, dengan adanya kejadian tersebut pihak sekolah mengalami kerugian sekitar Rp 5,5 juta rupiah.
“Informasi yang kami dapat dari masyarakat, terjadinya pencurian barang elektronik bukan hanya terjadi di sekolah kami saja, namun Sekolah Dasar Negeri 1 Bangbayang pun mengalami nasib yang sama, kecurian,” kata Aan.
Berita Terkait: SDN 1 Cieurih Dibobol Maling, Sekolah Rugi Jutaan Rupiah
Menurut Aan, aksi pencurian di sekolahnya kali ini merupakan kejadian yang kedua kalinya. Aan menduga pelakunya sama seperti ketika Madrasah Tsanawiyah Cieurih pertama dibobol.
“Sayangnya aksi pencurian yang menimpa sekolah dasar maupun madrasah kami ini belum pernah tertangkap, sehingga para pencuri kembali beraksi,” paparnya.
Aan berharap pihak kepolisian dapat mengungkap aksi pencurian yang terjadi di sekolahnya tersebut.
“Mudah-mudahan saja setelah dilaporkan kepada pihak berwajib dijadikan bahan penyelidikan, sehingga bisa terungkap dan pencurinya dapat ditangkap,” pungkasnya.
Sebelumnya, pencurian sekolah di Cipaku juga terjadi pada Minggu, 19 Januari 2020 lalu. Saat itu maling berhasil membobol SDN 1 Cieurih, Desa Cieurih, Kecamatan Cipaku, kabupaten Ciamis.
Sejumlah barang elektronik raib, pihak sekolah menderita kerugian hingga mencapai puluhan juta rupiah. (Edji/R7/HR-Online)