Fenomena lubang ozon Bumi mulai tertutup kini menjadi pokok bahasan yang menarik perhatian dunia. Pasalnya, kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga keutuhan ozon di Bumi kini mulai banyak digalakkan.
Isu pemanasan global menjadi hal yang berkaitan erat dengan kondisi ozon Bumi kita ini. Banyak penelitian yang mengungkapkan situasi ozon tersebut banyak dirusak oleh perilaku-perilaku manusia yang memproduksi emisi-emisi gas berbahaya seperti CO2.
Sejak dulu, kita pasti mengenal tentang efek rumah kaca. Situasi dimana ozon Bumi yang berlubang dapat meningkatkan panas Bumi yang tentunya tidak normal.
Panas yang tidak normal tersebut, kemudian membuat Bumi menunjukkan gejala-gejala yang tidak pernah ditemui sebelumnya. Misalnya, melelehnya kutub utara yang memungkinkan tenggelamnya pulau hingga cuaca semakin ekstrim.
Fakta Lubang Ozon Bumi Mulai Tertutup
Ozon merupakan salah satu lapisan yang ada di muka Bumi. Ozon sendiri terbentuk dari ultraviolet yang menguraikan senyawa O3 membentuk unsur oksigen.
Ozon terbentuk pada daerah-daerah beriklim tropis. Dari daerah-daerah inilah kemudian ozon naik ke atmosfer, lalu membentuk lapisan di atas permukaan Bumi.
Perkumpulan dari molekul-molekul ozon inilah yang kemudian membentuk sebuah lapisan di permukaan Bumi. Lapisan Bumi ini ditemukan pertama kali pada tahun 1913.
Baca juga: Misteri Laut di Dunia Ini Belum Terpecahkan
Fisikawan Prancis, Charles Farby dan Henry Buisson adalah dua orang penemu pertama lapisan ini. Selanjutnya, G.M.B. Dobson melanjutkan penemuan tersebut sehingga menghasilkan sifat-sifat dari lapisan ini.
Lapisan ozon ini terletak pada ketinggian 50 kilometer. Lapisan ini bisa menipis jika terjadi tambahan suatu zat kimia tertentu yang dapat mengacaukannya.
Meski demikian, lubang ozon Bumi mulai tertutup bila semakin banyak zat-zat yang memperkuat kondisi lapisan ozon ini. Fungsi utama dari lapisan ini adalah untuk menahan sinar ultraviolet masuk ke permukaan Bumi.
Sinar ultraviolet sendiri merupakan sinar alamiah matahari yang dapat menyebabkan masalah bagi kehidupan, salah satunya kanker. Hadirnya ozon ini akan menahan sinar ultraviolet untuk melindungi makhluk hidup yang tinggal di Bumi.
Menipisnya Lapisan Ozon
Sejak tahun 1974-an, peneliti mulai merasakan adanya penipisan lapisan ozon di Bumi ini. Namun, pada tahun 1985, isu ini diangkat dalam sebuah majalah ilmiah bertajuk “Nature”.
Diketahui oleh peneliti, zat yang dapat menipiskan lapisan ini rupanya berasal dari bahan kimia yang kerap digunakan oleh manusia. Kloroflurokarbon (CFC) didapati mampu menghancurkan 100.000 molekul karbon.
Akan tetapi, belakangan ini mulai tersebar kabar yang mengatakan bahwa lubang ozon Bumi mulai tertutup. Ada banyak hal yang kemudian dinilai dapat membuat hal tersebut terjadi.
Selama ini, lapisan ozon berfungsi dalam menahan ozon untuk tidak masuk ke Bumi. Namun, gas yang berasal dari media pendingin dan gas spray aerosol ini (CFC) mampu menghancurkan lapisan tersebut.
Hal yang ditakutkan peneliti, gas ozon yang berbahaya, bila turun ke Bumi dapat menyebabkan terganggunya kehidupan di permukaan Bumi.
Menurunnya lapisan ozon tersebut memang mulai banyak dirasakan oleh Bumi saat ini. Paling terasa adalah perubahan cuaca Bumi yang semakin tidak terprediksi.
Kembali Menutupnya Lapisan Ozon di Bumi
Lubang ozon Bumi mulai tertutup bukan merupakan pertanda yang buruk bagi kehidupan di bumi. Justru, hal ini merupakan kabar yang sangat baik.
Kabar penutupan lubang ozon kembali tersebut dapat diartikan bahwa Bumi sedikit demi sedikit mulai pulih kembali.
Baca juga: Fenomena Atmosfer Langka yang Selalu Ramai Dibicarakan, Apa Saja?
Keserakahan dan ketamakan tiap-tiap orangnya kini mulai berganti dengan orang-orang yang lebih memperhatikan nasib Bumi ke depannya.
Penutupan Lapisan Ozon Karena Protokol Montreal
Protokol ini dibentuk pada 1987 yang berisi tentang perjanjian larangan menggunakan produk-produk yang dapat menimbulkan kerusakan pada ozon.
Nyatanya protokol ini berhasil menaikkan satu hingga tiga persen per satu dekade sejak tahun 2000. Protokol tersebut membuat lubang ozon Bumi mulai tertutup, sayangnya tidak berlaku dengan baik.
Pada periode 2012, kembali diketahui adanya penggunaan CFC-11 yang juga berpotensi kembali menipiskan ozon. CFC-11 sendiri merupakan bahan kimia yang banyak digunakan dalam pembuatan busa.
Penutupan Lapisan Ozon karena COVID-19
Kabar menutupnya lapisan ozon kembali terangkat pada saat pandemi virus Covid-19 yang tengah melanda berbagai wilayah di dunia.
Penyebaran virus ini yang sangat cepat membuat pemerintah sejumlah negara mulai memberlakukan peraturan yang membatasi ruang gerak warganya.
Adanya pembatasan pergerakan ini, secara global dunia seolah berhenti bergerak sejenak. Banyak industri dan sumber-sumber polutan akhirnya berhenti mengotori ozon.
Hal tersebut yang melatarbelakangi peneliti mengatakan bahwa lubang ozon Bumi mulai tertutup sejak pandemi ini menyerang. (R10/HR-Online)