Tagar Indonesia Terserah ramai di medsos (media sosial) berbagai platform sejak hari Jum’at (15/05/2020). Tagar (tanda pagar) Indonesia Terserah merupakan ekspresi kekesalan warganet terhadap kerumunan saat diberlakukannya PSBB di Indonesia.
Bukan hanya warganet, tim medis di berbagai daerah di Indonesia juga mengunggah foto dengan membawa tulisan “Indonesia Terserah”.
Tagar tersebut juga sebagai bentuk kekecewan mereka terhadap kebijakan pemerintah karena dianggap telah melonggarkan pegerakan masyarakat jelang Lebaran. Seperti twit yang diunggah di Twitter.
Dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (17/05/2020), banyak twit diunggah warganet mengkritik prilaku sebagian masyarakat yang tidak patuh protokol kesehatan. Begitu pula dengan kebijakan pemerintahnya.
Tagar Indonesia Terserah ramai di medsos itu adalah kritik kebijakan pelonggaran PSBB muncul sejak sepekan terakhir. Tepatnya saat pemerintah memutuskan mengoperasikan lagi semua moda transportasi umum.
Memang kebijakan tersebut menyatakan hanya berlaku bagi masyarakat kategori tertentu. Namun, pada kenyataannya di Bandara Soekarno-Hatta terjadi penumpukan calon penumpang tujuan ke berbagai daerah.
Selain itu, muncul juga dugaan adanya jual beli surat yang menyatakan bebas Covid-19. Tentu hal ini memunculkan rasa khawatir di kalangan tenaga medis. Termasuk IDI (Ikatan Dokter Indonesia).
Para tenaga medis merasa khawatir dengan kebijakan pelonggaran tersebut. Karena, hal itu justru membuka peluang akan meningkatnya kasus Covid-19.
PB IDI Usulkan Restriksi Transportasi Massal
Anggota Bidang Kesekretariatan, Protokoler, dan PR PB (Pengurus Besar) IDI, Dr. Halik Malik, mengungkapkan, ada kekhawatiran terhadap pemudik yang nekat pulang. Sebab, mereka bisa bawa virus corona ketika pulang ke kampung halamannya.
PB IDI berharap adanya protokol kesehatan yang benar-benar dipatuhi. Bagi mereka yang baru datang dari luar kota, wajib karantina selama 14 hari dengan pengawasan dari pemerintah daerah.
Selain itu, PB IDI mengusulkan juga restriksi transportasi massal. Dalam hal ini melarang moda transportasi massal darat, udara, laut beroperasi sementara. Terlebih menjelang Lebaran.
Karena menurut Halik, jika imbauan saja tidak bisa efektif, maka perlu restriksi. Stop transportasi massal ke daerah pemudik. Tidak ada pemudik yang bisa keluar.
Untuk itu, PB IDI minta agar PSBB jangan dilonggarkan hingga ada data pendukung dan indikator yang tepat, serta kriterianya terpenuhi. Baik indikator epidemologi, medis, dan sistem kesehatan.
Indonesia Terserah, Protes Tenaga Medis
Sedangkan, Prof. Faturochman, Guru Besar Psikologi Sosial UGM, menilai, munculnya pendapat “Indonesia Terserah” merupakan bentuk protes dari para tenaga medis. Mereka memprotes pemerintah dan masyarakat.
Menurut Prof. Faturochman, sejak awal para tenaga medis berharap adanya kebijakan pemerintah yang tegas. Oleh sebab itu, “Indonesia Terserah” sebagai puncak kekesalan para tenaga medis setelah melihat ada penumpukan masyarakat di ruang publik.
Salah satunya yang terjadi di Bandara Soeta Terminal 2, pasca dioperasikannya kembali moda transportasi umum. Di tempat tersebut para penumpang mengabaikan social distancing.
Faturochman juga menilai, tagar Indonesia Terserah ramai di medsos adalah kritikan bagi pemerintah dan masyarakat yang tidak mau disiplin.
Tagar Indonesia Terserah ramai di medsos adalah perilaku sebagian masyarakat yang dianggap tidak disiplin terhadap protokol kesehatan. Menurutnya, jika PSBB dijalankan, semua masyarakatnya juga saling mendukung, maka semuanya akan baik-baik saja.
Senada diungkapkan oleh sejumlah pengguna Twitter, yang mana mereka memotret ketidakdisiplinan warga di ruang publik saat masa pandemi Covid-19.
Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Indonesia, Achmad Yurianto, juga mengingatkan akan disiplin masyarakat. Karena hal itu adalah salah satu kunci guna memutus rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Artinya, disiplin untuk social distancing dan physical distancing. Kemudian, disiplin untuk tinggal di rumah, tidak bepergian, dan disiplin tidak mudik menjadi kunci keberhasilan PSBB.
Yuri juga menekankan, guna mengurangi risiko terpapar virus corona (Covid-19), sebaiknya terapkan physical distancing. Selain itu, mencuci tangan menggunakan sabun serta air yang mengalir.
Kebiasaan tersebut harus dijalankan secara disiplin dan secara terus menerus. Tagar Indonesia Terserah bertujuan agar masyarakat juga harus disiplin memakai masker ketika keluar rumah. Kemudian, patuhi aturan pemerintah daerah, terkait PSBB. (Eva/R3/HR-Online)