Berita Pangandaran (harapanrakyat.com).- Menjelang kontestasi politik pada Pilkada Kabupaten Pangandaran yang akan dihelat pada bulan Desember 2020 nanti, geliat konstalasi demikian menghangat walau sempat “teredam” pandemi corona.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama atau LDNU Kabupaten Pangandaran, Ucu Saeful Aziz angkat bicara mengenai sikap dan pandangannya.
Kata dia, LDNU Pangandaran, tetap konsisten dan berkomitmen untuk bergerak dalam bidang Dakwah dan berlepas diri dari afiliasi terhadap politik praktis ataupun kecenderungan dukungan pada Pilkada Kabupaten Pangandaran secara keorganisasian.
Ketika ditanya soal anggotanya yang cenderung mendukung salah satu pasangan calon tertentu, ia menyatakan hal tersebut merupakan hak sebagai seorang warga negara.
Adapun secara personal itu merupakan hak asasi bagi setiap warga negara dan kami tidak berwenang untuk membatasi ataupun mengkebiri hak demokrasi.
“Biarkan saja demokrasi berlangsung secara sehat. Sudah bukan zamannya ada intimidasi ataupun pemaksaan dalam menentukan pilihan dan menyalurkan aspirasi. Semuanya memiliki hak dasar dan kemerdekaan untuk itu,” ujarnya kepada HR Online, Rabu (10/6/2020).
Lanjutnya, siapa pun yang menjadi pemenang Pilkada nanti, itulah yang terbaik untuk Pangandaran. Ia hanya dapat mendoakan pada semua pasangan calon, semoga sehat wal afiat, dan dapat bersaing dengan sportif.
“Sampaikan visi misi yang terbaik agar dapat meraih banyak simpati masyarakat. Ketika terpilih nanti semoga amanah dan maslahat bagi masyarakat Pangandaran,” katanya.
Disinggung mengenai “politik uang” Ucu menegaskan, dalam Islam sudah sangat jelas hal tersebut dilarang.
“Semoga saja masyarakat dapat lebih dewasa sehingga dapat memilih dan memilah hal yang terbaik dalam kehidupannya,” ucap Ucu.
Pihaknya pun tidak akan alergi kepada siapa saja calon yang ingin bersilaturahmi kepada LDNU.
“Kita welcome saja pada paslon manapun, Insyaallah mengambil jarak yang sama, bersilaturrahim dan mendoakan,” pungkasnya. (Enceng/R8/HR Online)