Berita Tasikmalaya (harapanrakyat.com).- Kejadian tergeletaknya 3 orang anak jalanan di pinggir jalan karena kelaparan, mendapat sorotan sejumlah aktivis dan penggiat sosial Tasikmalaya.
Ketua relawan kemanusiaan dan organisasi sekolah “Pesisi Juang Tasikmalaya”, Mochamad Aminudin angkat bicara.
Ia mengaku prihatin dengan kejadian yang telah terjadi. Tiga orang pengemis yang kelaparan dan pingsan, tak perlu terjadi.
“Masih banyak yang mengalami kelaparan saat pandemi Covid-19 ini, namun nampaknya pemerintah Kota Tasikmalaya tidak becus menangani pengemis dan anjal,” ujar Aminudin, Sabtu (29/08/2020).
Kalangan masyarakat yang terdampak Covid-19 cukup banyak, termasuk anak-anak jalanan, pemulung, kaum dhuafa serta anak yatim piatu.
“Virus kelaparan ini jauh lebih berbahaya dari virus corona, pemerintah Kota Tasik harus peka dan cari solusi,” jelasnya.
Pihaknya pun menanyakan kinerja Dinas Sosial Kota Tasikmalaya atas kejadian yang menimpa anak jalanan tersebut.
Harusnya, pemerintahan kota Tasikmalaya memberikan bantuannya.
“Dalam UUD 1945 pasal 34 ayat 1, juga menyebutkan bahwa fakir miskin dan anak anak terlentar harus mendapat perlindungan Negara,” katanya.
Pihaknya berharap pemerintah menindak lanjuti tragedi anak jalanan yang kelaparan tersebut.
Selain itu, Pemkot juga harus bisa membuat kebijakan untuk mengatasi masalah anjal.
“Ini harus jadi catatan Pemkot Tasikmalaya, agar kedepan bertindak serius menangani anak jalanan, melalui kebijakan yang memihak masyarakat,” pungkasnya. (Apip/R8/HR Online)