Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Seorang anak meninggal dunia, sementara dua orang lainnya menjalani perawatan di RSUD Ciamis. Ketiga orang anak yang keracunan di Ciamis tersebut mengonsumsi permen lipstik dalam jumlah banyak.
Informasi tersebut didapatkan dari penelusuran Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis bersama Loka POM Tasikmalaya.
Usai viral melalui media sosial terkait adanya anak yang keracunan permen lipstik, Dinas Kesehatan Ciamis bergerak cepat dengan Loka POM Tasikmalaya. Dinkes Ciamis kemudian mengambil sampel permen untuk diteliti lebih lanjut.
Baca Juga: Viral Siswa SD Meninggal Karena Keracunan Permen Lipstik di Ciamis
Tita Supartini, Kasi Penyehatan Lingkunan Dinkes Ciamis, mengatakan, pihaknya sudah mengonfirmasi orang tua korban, Selasa (1/9/2020).
Hanya saja, orang tua dari tiga anak yang keracunan tersebut sudah lupa apa saja makanan yang dikonsumsi anak-anaknya lantaran, anaknya sudah sakit sejak Kamis, 26 Agustus lalu.
“Kejadiannya sudah lama, jadi ketika kita konfirmasi orang tua sudah lupa anak-anaknya itu makan apa, minum apa, jajan apa dan dari mana jajannya,” kata Tita.
Baca Juga: Kisah Orang Tua yang Anaknya Meninggal Keracunan Permen Lipstik di Ciamis
Anak yang Keracunan Makan Permen Terus-terusan
Tita mengaku tidak bisa memastikan apakah anak-anak tersebut keracunan karena permen lipstik atau bukan. Namun, dari keterangan orang tua, anak-anak tersebut sudah makan permen terus-terusan sejak Senin pekan lalu dan dalam jumlah yang banyak.
“Kami sudah mengambil 8 sampel permen, jumlahnya sedikit. Belum tahu apa memenuhi kriteria untuk diperiksa atau tidak. Takutnya kurang. Karena ada kriteria tertentu untuk menguji sampel,” terangnya.
Selain itu, Dinkes Ciamis juga menemukan kendala terkait jenis permen yang dikonsumsi oleh korban. Karena selain permen lipstik, ada juga permen jari atau permen dot. Sehingga ditakutkan pengujian sampel berbeda dengan permen yang dikonsumsi oleh korban.
“Loka POM juga telah mendatangi pedagang untuk pengecekan. Sementara pemeriksaan sampel belum bisa dipastikan kapan keluar hasilnya. Bisa memerlukan waktu lama,” katanya.
Sebelumnya kabar adanya anak yang meninggal karena keracunan permen lipstik tersebar di media sosial Facebook. Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Direktur RSUD Ciamis, dr Rijali.
“Benar, ada anak meninggal dari Sadananya. Keluhannya diare dan dehidrasi berat. Terlambat dibawa ke RS,” ujarnya, Senin (31/8/2020).
Namun, direktur RSUD Ciamis tersebut belum bisa memastikan penyebab dari meninggalnya anak tersebut, apakah karena keracunan permen lipstik atau bukan. (Fahmi2/R7/HR-Online)