Jumat, Mei 2, 2025
BerandaBerita TerbaruAsal-usul Sebutan Baduy, Memegang Teguh Kearifan Lokal

Asal-usul Sebutan Baduy, Memegang Teguh Kearifan Lokal

Asal-usul sebutan Baduy masih jarang diketahui. Padahal Baduy termasuk salah satu suku besar yang ada di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten. Oleh karena itu, penting untuk memahami asal-usulnya.

Baca juga: Sejarah Urang Baduy, Penjaga Ekosistem di Pedalaman Banten

Suku Baduy sendiri termasuk salah satu suku yang menjaga tradisi maupun adat istiadatnya. Bisa kita bilang bahwa suku tersebut tidak terpengaruh era globalisasi saat ini.

Asal-usul Sebutan Baduy di Banten

Suku Baduy atau yang juga terkenal dengan sebutan Sunda Baduy, Urang Kanekes, Urang Cibeo atau kadang hanya Badui memiliki asal-usul penamaan tersendiri. Adapun asal-usul penamaan suku di Banten ini ialah dari peneliti Belanda.

Peneliti tersebut mengacu pada kesamaan suku Baduy dan kelompok Arab Badawi. Hal ini lantaran keduanya sama-sama sering berpindah-pindah tempat atau imigrasi.

Untuk saat ini, suku Baduy ada di kaki Pegunungan Kendeng. Lokasinya di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Lebak.

Selain asal-usul tersebut, masyarakat Banten juga mempercayai bahwa sebutan Baduy sebenarnya asalnya dari sebuah sungai. Sungai tersebut bernama Cibaduy.

Baca juga: Bocah Baduy Viral, Diduga Kebal Suntik Vaksin, Jarum Tak Tembus Kulit

Tak hanya itu, ada pula yang menyebut asal-usulnya dari kata Baduyut. Hal ini lantaran tempat tinggal suku tersebut penuh dengan pohon baduyut.

Fakta Menarik Suku Baduy

Selain memiliki asal-usul sebutan Baduy yang menarik untuk diketahui, rupanya suku ini masih menyimpan beragam fakta lainnya. Adapun beberapa fakta menariknya ialah sebagai berikut.

Memegang Teguh Kearifan Lokal

Salah satu faktanya yaitu suku ini rupanya masih memegang teguh kearifan lokal. Hal tersebut mencakup adat istiadat maupun tradisi masyarakat sekitar.

Baca juga: Para Kiai di Balik Pemberontakan Petani Banten Tahun 1888

Untuk pembuktiannya, bisa terlihat dari busananya sehari-hari. Untuk suku Baduy Dalam, biasanya menggunakan baju sekaligus ikat kepala yang warnanya putih.

Suku Badui Dalam menggunakannya setiap hari. Hal ini lantaran suku Baduy Dalam menganggap warna putih sebagai lambang kesucian.

Tidak Terpengaruh Modernisasi

Dari asal-usul sebutan Baduy tadi, suku ini ternyata juga memiliki fakta menarik lain yakni tidak terpengaruh modernisasi. Karena hal itu, hampir sepenuhnya suku ini terasing dari dunia luar.

Bukan tanpa alasan kenapa suku ini sampai tidak terpengaruh modernisasi yang semakin merajalela saat ini. Rupanya suku ini memang menolak teknologi.

Tak hanya itu, suku tersebut juga mempertahankan gaya hidup seperti era nenek moyang dulu. Hal inilah yang membuat suku tersebut tak terbawa arus globalisasi.

Agama

Agama juga termasuk fakta menarik yang ada pada suku ini. Hal ini lantaran suku tersebut menganut agama Sunda Wiwitan.

Sunda Wiwitan ialah agama sinkretisme. Dalam artian, kepercayaan ini antara agama Islam dan Hindu.

Keturunan Kerajaan Pajajaran

Tak banyak yang menyadari bahwa ternyata asal-usul suku dengan sebutan Baduy ini adalah keturunan Kerajaan Pajajaran. Awalnya, warga Kerajaan Pajajaran pergi ke Pegunungan Kendeng untuk mengasingkan diri.

Langkah ini mereka ambil karena Sunan Gunung Jati menguasai wilayah Banten untuk menyebarkan agama Islam. Suku Baduy pun termasuk keturunan Kerajaan Pajajaran yang menolak untuk memeluk agama Islam.

Meski begitu, ada pula yang menyebut suku ini merupakan keturunan Batara Cikal. Batara Cikal sendiri adalah salah satu dewa yang diutus ke bumi. Di sisi lain, ada pula yang mengkaitkannya dengan Nabi Adam sebagai nenek moyangnya.

Kearifan Lokal Suku Baduy

Sebagaimana yang sudah kita singgung tadi bahwa suku ini memegang teguh kearifan lokal. Untuk contohnya, sebenarnya bisa terlihat dari banyak hal.

Salah satunya dari akun Instagram @episodegadingserpong. Akun tersebut memposting kearifan lokal yang memperlihatkan anak suku Baduy Dalam sengaja menepi agar ibu-ibu suku Baduy Luar bisa melewati jalan.

Contoh kearifan lokal juga bisa terlihat di akun Instagram @explorer_serang. Akun tersebut memposting mengenai Seba Baduy.

Tradisi ini berupaya untuk menjaga sekaligus mewariskan nilai-nilai kearifan lokal dari generasi ke generasi. Pada umumnya, tradisi ini berlangsung di pertengahan tahun sesudah suku Badui melakukan kawalu atau bulan puasa di kalender suku Baduy.

Baca juga: Profil Daeng Kanduruan Ardiwinata, Sastrawan Sunda Berdarah Bugis Pendiri Paguyuban Pasundan

Dari uraian di atas, tampak jelas bagaimana asal-usul sebutan Baduy. Suku yang ada di Banten ini memang masih menjaga erat kearifan lokal dan memiliki banyak fakta menarik. Hal inilah yang menjadi daya tarik suku tersebut. (R10/HR-Online)

Manfaat Subscription Page Facebook, Pendapatan Konten Kreator Mudah Diprediksi

Manfaat Subscription Page Facebook, Pendapatan Konten Kreator Mudah Diprediksi

Manfaat Subscription Page Facebook bukan hanya bisa menghasilkan uang saja melainkan lebih dari itu. Facebook adalah aplikasi media sosial yang populer di dunia, tak...
Infinix GT 30 Pro Dipastikan Masuk Indonesia, Ini Spesifikasinya

HP Infinix GT 30 Pro Dipastikan Masuk Indonesia, Ini Spesifikasinya

Menjelang perilisan di beberapa waktu mendatang, Infinix GT 30 Pro muncul pada laman pengujian Geekbench dengan mengungkap sejumlah spesifikasi penting. Smartphone Infinix ini kabarnya...
Jaminan Kehilangan Pekerjaan

Buruh di Kota Banjar Desak Perusahaan Terapkan Jaminan Kehilangan Pekerjaan

harapanrakyat.com,- Buruh di Kota Banjar, Jawa Barat, mendesak pengusaha untuk menerapkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2023 tentang Ketenagakerjaan. Pengusaha juga harus menerapkan jaminan kehilangan...
Aksi May Day

Aksi May Day di Garut Menyedihkan, Buruh Korban PHK Perusahaan Pailit Belum Terima Upah Terakhir

harapanrakyat.com,- Ratusan buruh korban PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) PT Danbi Internasional di Garut, Jawa Barat, menggelar aksi May Day atau hari buruh internasional, Kamis...
Batik Hokokai Pekalongan, Sejarah di Balik Motifnya yang Rumit

Batik Hokokai Pekalongan, Sejarah di Balik Motifnya yang Rumit

Batik Hokokai Pekalongan sangat terkenal. Batik Hokokai ini memiliki sejarah di baliknya. Kini batik tersebut menjadi salah satu warisan budaya yang sangat penting. Sebagai...
Hari Buruh Tanpa Unjuk Rasa, Polres Kota Banjar Inisiasi Kegiatan Sosial hingga Jalan Santai

Hari Buruh Tanpa Unjuk Rasa, Polres Kota Banjar Inisiasi Kegiatan Sosial hingga Jalan Santai

harapanrakyat.com,- Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Kota Banjar, Jawa Barat, kali ini berbeda. Biasanya peringatan ini identik dengan aksi unjuk rasa,...