Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Dua pejabat positif Corona, pelayanan di Kantor Desa Ciulu dan Puskesmas Ciulu, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, ditutup sementara.
Tutupnya kedua kantor pelayanan tersebut menyusul akibat Kepala Desa dan Kepala PKM Ciulu, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, terkonfirmasi Covid-19.
Camat Banjarsari, Dedi Mudyana, mengatakan, Kantor Desa Ciulu dan Puskesmas Ciulu terpaksa harus tutup pelayanan lantaran adanya dua pejabat positif Corona.
“Penutupan ini bersifat sementara untuk mensterilkan lokasi. Insya Allah hari Senin, tanggal 14 Desember nanti pelayanan sudah kembali buka,” kata Dedi Mudyana, yang juga Ketua Satgas Covid-19 Kecamatan Banjarsari, kepada HR Online, Jum’at (11/12/2020).
Ia juga mengatakan, pandemi saat ini masih berlangsung dan menambah catatan peningkatan penularan dengan munculnya klaster baru yang terus bertambah.
Pihaknya pun mengaku kebingungan untuk melakukan penanganan. Hingga saat ini jumlah postif Covid-19 untuk wilayah Kecamatan Banjarsari sudah mencapai 23 orang.
“Lonjakan ini meningkat saat awal masuknya Corona ke wilayah Banjarsari. Sebagai Satgas Kecamatan, kami hanya bisa mengingatkan terus-menerus kepada masyarakat, agar mereka mematuhi protokol kesehatan. Supaya virus Corona bisa tidak terus meningkat,” ujarnya.
Baca juga : Petugas Terkonfirmasi Positif Covid-19, Puskesmas Ciulu Ciamis Tutup
Kasus Meningkat, Kesadaran Masyarakat Rendah
Selain itu, lanjut Dedi, untuk penanganan pihaknya juga selalu berupaya agar masyarakat lebih taat protokol kesehatan, dan selalu menjalankan 3M.
Bahkan, pihaknya bukan lagi melakukan pencegahannya sebatas edukasi, tapi sudah menerapkan sanksi. Salah satunya dengan gencar melakukan Operasi Yustisi.
Namun, tingkat kepedulian dari masyarakat itu sendiri yang kurang. Bahkan, kata Dedi, masih ada masyarakat yang tidak pernah mengerti akan bahaya virus Corona.
“Masyarakat itu harus yakin virus ini memang ada. Kita kembalikan kepada masyarakat tentang bagaimana tingkat kesadaran itu harus tumbuh. Jika tingkat kesadarannya tidak ada, lantas gunanya Satgas itu apa. Kita sebagai Satgas terus bekerja dan berupaya agar masyarakat sehat, tapi masyarakatnya sendiri terlalu acuh dan selalu mengabaikan,” ungkapnya.
Dedi berharap, upaya penanganan dan pencegahan penularan Covid-19 harus bekerjasama dengan semua pihak. Terpenting adalah masyarakat itu sendiri, bagaimana tingkat kesadaran harus tumbuh, itulah yang pihaknya lakukan saat ini.
“Sebagai pemerintah, kita tidak hanya memikirkan bagaimana pencegahan virus saja. Namun kita juga harus memikirkan bagaimana masyarakat sehat dan ekonomi kembali pulih. Makanya berbagai pertimbangan selalu kita lakukan demi terciptanya kondusifitas di masyarakat,” jelas Dedi. (Suherman/R3/HR-Online)
Editor : Eva Latifah