Berita Pangandaran (harapanrakyat.com).- Selama pandemi, wisata Curug Bojong yang berada di Desa Sukahurip, Kecamatan/Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, ditutup.
Ketua Kompepar Curug Bojong, Piping Heryana mengatakan, penutupan curug tersebut berkaitan dengan protokol kesehatan.
Menurutnya, sejak adanya pandemi, wisata Curug Bojong ditutup. Tidak ada penjualan tiket masuk dan lainnya.
“Jadi pengunjung yang datang ke Curug Bojong itu tak diketahui baik oleh kompepar, pemerintah desa atau pun Perhutani,” ujar Piping, Selasa (2/2/2021).
Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada pengunjung baik dari Pangandaran atau luar Pangandaran, agar selalu koordinasi dengan pengelola setempat.
“Sebenarnya sudah jelas kan lokasi wisatanya ditutup, tapi kalau ada yang mau main, minimal diketahui Kompepar atau Perhutani untuk menjaga hal-hal yang tidak kita inginkan,” jelasnya.
Ia pun menegaskan, sudah berkali-kali memberi peringatan kepada pengunjung yang datang ke wisata Curug Bojong, agar cepat-cepat menyebrang sungai jika langit sudah mendung.
“Kalau sudah mendung, harus segera pulang dan menyebrang sungai, karena jika hujan air di sungai pasti akan banjir,” katanya.
Baca Juga: Terjebak Banjir, 7 Wisatawan di Curug Bojong Pangandaran Berhasil Diselamatkan
Lanjutnya, secara SOP, curug Bojong Desa Sukahurip belum layak dijual.
Selain itu saat ini masih dalam masa pandemi covid-19.
“Makanya kita dari kompepar tegas untuk menutup dan tiket pun tidak dijual,” teganya.
Piping mengakui jika setiap harinya, wisata Curug Bojong tak pernah sepi pengunjung.
Namun sayang, kedatangan pengunjung tersebut tidak terkoordinir kapan datang dan berasal dari mana.
“Mungkin pengunjung tahu Curug Bojong ini informasi dari mulut ke mulut atau lewat media sosial,” ucapnya.
Pihaknya berharap, jika memang potensial, Pemkab Pangandaran mesti melirik Curug Bojong dan mengembangkannya dalam ranga meningkatkan perekomian masyarakat dan penghasil PAD.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 7 orang wisawatan terjebak banjir saat berada di Curug Bojong, Senin (1/2/2021).
Namun, berkat kerja keras petugas, akhirnya para wisatawan tersebut bisa dievakuasi. (Ceng2/R8/HR Online)
Editor: Jujang