Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Seorang perempuan mengalami gangguan jiwa (ODGJ) berusia sekitar 26 tahun diduga menjadi korban pemerkosaan setelah dua hari berada di kawasan Alun-alun Kota Banjar.
Akhirnya, relawan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kota Banjar bersama Dinas Kesehatan Kota Banjar mengevakuasi ODGJ tersebut pada Rabu (3/1/21).
Menurut keterangan salah satu Anggota Relawan FPRB Kota Banjar, Yeni Astuti, ia menduga ODGJ tersebut menjadi korban pemerkosaan. Sebab, saat proses evakuasi korban mengalami sakit pada bagian alat vitalnya.
Dugaan tersebut karena terdapat darah pada bagian alat vital korban. Selain itu, korban juga mengalami kesakitan pada bagian pinggang hingga korban seperti mengalami trauma dan terus memegang pinggangnya.
“Saat akan kita evkuasi tubuhnya kan kita bersihkan. Saat kita mandikan, itu ada tanda-tanda yang kami duga kekerasan pada tubuh korban,” katanya kepada HR Online, Rabu (3/1/21).
Baca juga: Gegara Game Online, Remaja di Kota Banjar Dibawa Kabur Pria Beristri
4 ODGJ di Banjar Hamil
Selain itu lanjut Yeni, dari 26 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang sudah dievakuasi, terdapat sedikitnya 6 orang perempuan ODGJ dan 4 di antaranya tengah dalam keadaan hamil saat proses evakuasi.
“Sudah ada empat ODGJ yang hamil saat kami amankan. Makannya sekarang kita evakusi supaya mendapat perawatan,” ujar Yeni.
Yeni menceritakan, awal mula evakusi tersebut bermula setelah FPRB menerima informasi dari warga masyarakat tentang keberadaan ODGJ perempuan di kawasan Alun-alun Kota Banjar sekitar dua hari lalu.
Setelah mendapatkan informasi tersebut ia bersama relawan kemudian melakukan pemantauan perempuan ODGJ tersebut pada hari Selasa malam (2/2/2021) karena khawatir terjadi sesuatu.
Kemudian, pada hari ini ia kembali memantau kondisi perempuan ODGJ itu namun saat menemuinya dalam kondisi sudah memperihatinkan.
“Tadi kami bawa ke Yayasan Mentari Hati Tasikmalaya tapi sudah penuh. Sekarang sudah kami pindahkan ke Yayasan Bani Syifa Kecamatan Lakbok untuk perawatan,” terang Yeni.
Sementara itu, Kasi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kota Banjar, Imas Masruroh membenarkan adanya orang dengan gangguan jiwa yang diduga menjadi korban pemerkosaan.
Menurutnya, perempuan tersebut memang mengalami gangguan kesehatan jiwa. Selain itu, saat proses evakuasiperempuan berusia sekitar 26 tahun tersebut tidak memiliki kartu identitas. Hanya saja ia mengaku berasal dari Indramayu.
“Kami tidak bisa langsung menanyakan lebih jauh karena menghadapi orang dengan kondisi begitu memerlukan tahapan. Tadi sudah langsung kita bawa untuk perawatan lebih lanjut,” katanya (Muhlisin/R6/HR-Online)
Editor: Muhafid