Minggu, Juni 1, 2025
BerandaBerita TerbaruBadai Luar Angkasa Terdeteksi untuk Pertama Kali di Kutub Utara

Badai Luar Angkasa Terdeteksi untuk Pertama Kali di Kutub Utara

Badai luar angkasa yang sangat kuat untuk pertama kalinya terdeteksi oleh para ahli astronomi. Kejadian tersebut merupakan sebuah fenomena langka yang terjadi pada lapisan atmosfer Bumi.

Badai tersebut terbentuk dari badai plasma dengan lebar sekitar 600 mil atau 1.000 kilometer dengan kekuatan yang besar. Fenomena ini tengah berlangsung sepanjang hampir delapan jam pada tahun 2014. Kemudian, berputar sekitar ratusan mil yang ada pada bagian atas Kutub Utara magnet planet ini.

Lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Apakah akan ada efek yang mengganggu Bumi?

Baca Juga: Misi Apollo 11 ke Bulan Bisa Saja Mengakhiri Kehidupan Bumi

Fenomena Badai Luar Angkasa

Untuk pertama kalinya, terdapat fenomena badai plasma yang sangat kuat terdeteksi tahun 2014 oleh para peneliti luar angkasa.

Fenomena tersebut telah tertangkap oleh rekaman satelit dengan pusaran plasma yang sangat besar. Ia mengalir ke bagian atas magnet Bumi berjam-jam sebelum akhirnya menyebar.

Walaupun belum pernah terlihat sebelumnya, pendeteksian itu mengungkapkan jika terdapat badai dalam antariksa, seperti yang telah mereka kenali layaknya fenomena planet biasanya.

Kemudian, fenomena badai luar angkasa ini telah diketahui dari studi yang rilis 22 Februari lalu dalam Jurnal Nature Communications.

Badai yang terjadi itu terbentuk dari garis medan magnet yang kacau dan berantakan. Kemudian juga dari angin matahari yang terbang dengan sangat cepat.

Tentu saja ini tak akan mampu tertangkap oleh mata telanjang. Ketinggian badai tersebut tercatat sekitar 110 kilometer sampai 860 kilometer dari lapisan atmosfer.

Lalu, kekuatan badai dengan lebar 600 mil atau sekitar 1.000 kilometer tersebut mempunyai kecepatan laju sekitar 2.100 meter per detik atau sekitar 6.900 kaki per detik.

Akan tetapi, hal yang terjadi pada pusat badai luar angkasa tersebut adalah diam layaknya terjadi pada dataran rendah.

Badai dengan Muatan Elektron

Mengutip Live Science, badai antariksa ini telah menghujani elektron secara langsung menuju atmosfer Bumi bagian atas.

Baca Juga: Asteroid 1999 RM45 Terlacak NASA Melintasi Bumi, Intip Faktanya

Salah satu tim penulis sekaligus ilmuwan luar angkasa University of Reading Inggris, Mike Lockwood mengungkapkan jika sampai sekarang belum bisa mereka pastikan jika badai itu ada.

“Badai tropis dihubungkan dengan energi yang ada dalam jumlah besar serta badai ini harus dihasilkan melalui transfer energi angin matahari yang cepat dan dahsyat. Kemudian juga dari partikel yang bermuatan atmosfer atas Bumi,” ucap Mike Lockwood.

Akan tetapi, terdapat empat satelit yang melalui kutub utara telah mendeteksi bentuk badai luar angkasa yang berbeda dengan bentuk badai terestrial seperti biasanya.

Badai ini terbentuk layaknya corong yang terlihat seakan-akan seperti mata yang ada pada bagian tengah. Kemudian juga dikelilingi oleh lengan berbentuk spiral plasma yang putarannya berlawanan dengan arah jarum jam.

Hipotesis Ilmuwan

Dengan memakai model badai tiga dimensi (3D), para ilmuwan ahli astronomi dan luar angkasa ini mempunyai hipotesis tersendiri. Jika formasi atau bentuk yang badai tersebut hasilkan berasal dari interaksi kompleks antara angin matahari dan masuk ke dalam interaksinya.

Itu merupakan angin yang sangat kencang berupa plasma dengan kecepatan luar biasa yang matahari lepaskan secara berkala dan juga medan magnet pada bagian Kutub Utara Bumi.

Walaupun hal itu adalah badai luar angkasa yang pertama kali mereka amati, ilmuwan berhipotesis jika peristiwa umum terjadi karena sistem cuaca pada sebuah planet manapun. Apalagi planet tersebut mempunyai pelindung magnetik serta plasma pada bagian lapisan atmosfernya.

Baca Juga: Fosil Dinosaurus Ninjatitan Zapatai Raksasa Ditemukan di Argentina

“Plasma serta medan magnet pada bagian atmosfer planet yang ada pada semua alam semesta, menjadi sebuah temuan yang menunjukkan badai tersebut harus menjadi sebuah fenomena yang menyebar secara luas,” ucap Lockwood.

Lantas, haruskan kita takut dengan apa yang terjadi tersebut? Mungkin jawaban yang tepat adalah tidak. Karena, badai atmosfer yang ada di atas tersebut menimbulkan sedikit ancaman untuk Bumi.

Akan tetapi, badai luar angkasa itu bisa saja mempengaruhi efek cuaca antariksa yang telah ada. Misalnya untuk contoh adalah adanya peningkatan hambatan pada wahana satelit atau juga bisa menghalangi sistem komunikasi radio dan GPS. (R10/HR-Online)

Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya meninjau langsung warga yang terdampak banjir di 14 desa di Kecamatan Purwadadi dan juga Lakbok

Bupati Ciamis Tinjau Lokasi Terdampak Banjir Purwadadi dan Lakbok

harapanrakyat.com,- Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya meninjau langsung warga yang terdampak banjir di 14 desa di Kecamatan Purwadadi dan juga Lakbok pada Minggu (1/6/2025). Meskipun...
Sejarah Mbah Dalem Bogor, Sosok Penting di Balik Penyebaran Islam Kota Hujan

Sejarah Mbah Dalem Bogor, Sosok Penting di Balik Penyebaran Islam Kota Hujan

Bogor merupakan salah satu daerah di Indonesia yang cukup populer. Kawasan dengan sebutan “Kota Hujan” ini menonjol berkat kesejukan udara serta Kebun Raya legendaris....
Cileueur River Walk

Menyusuri Cileueur River Walk, Surga Tersembunyi di Ciamis untuk Joging dan Pecinta Jalan Kaki

harapanrakyat.com,- Cileueur River Walk yang berada di Kelurahan/Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menarik dikunjungi. Apalagi untuk berolahraga joging atau jalan kaki yang saat...
Kisah Haru Sahabat Nabi yang Paling Miskin, Abu Dzar al-Ghifari RA

Kisah Haru Sahabat Nabi yang Paling Miskin, Abu Dzar al-Ghifari RA

Sahabat Nabi yang paling miskin dikenal dengan nama Abu Dzar al-Ghifari RA. Namanya dalam catatan sejarah Islam begitu harum di kalangan umat Islam. Bukan...
Satlantas Polres Sumedang

Satlantas Polres Sumedang Tindak Tegas Pengguna Knalpot Brong, 28 Motor Diamankan

harapanrakyat.com,- Satlantas Polres Sumedang tindak tegas pengguna knalpot brong saat menggelar razia di kawasan Jalan Bunderan Binokasih, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (31/5/2024) malam. Dalam...
Cara Cek Kualitas Udara di HP Android dan iPhone

Cara Cek Kualitas Udara di HP Android dan iPhone

Cara cek kualitas udara di HP perlu dipraktikkan. Hal ini karena kualitas udara bisa mempengaruhi kesehatan saluran pernapasan. Jika kualitas udaranya baik, maka kesehatan...