Senin, Mei 5, 2025
BerandaBerita PangandaranGegara Pupuk Kimia, Hasil Pertanian Pangandaran Tak Tembus Ekspor

Gegara Pupuk Kimia, Hasil Pertanian Pangandaran Tak Tembus Ekspor

Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),– Saat ini Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, melalui Dinas Pertanian tengah menggalakkan penggunaan pupuk organik. Hal ini dilatarbelakangi hasil pertanian dari Kabupaten Pangandaran memiliki kandungan residu bahan kimia cukup tinggi, sehingga tidak diterima di pasar internasional.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pangandaran, Aep Haris mengatakan, para petani di Pangandaran saat ini terbiasa menggunakan pupuk kimia.

“Padahal pupuk kimia ini memiliki dampak terhadap kesuburan tanah. Karena organisme pembentuk unsur hara atau penyubur tanah bisa mati atau populasinya jadi berkurang,” kata Aep, Jumat (12/3/2021).

Baca Juga: TPI Minasari Pangandaran Sepi, Faktor Cuaca Nelayan Tak Bisa Melaut

Karena itu, menurut Aep perlu ada upaya untuk menyelamatkan tanah pertanian agar unsur hara tidak tergerus akibat pupuk kimia.

“Kami akan menggalakkan penggunaan pupuk organik melalui program UPPO (Unit Pengolah Pupuk Organik),” katanya.

Aep menjelaskan untuk memenuhi kebutuhan organik di Pangandaran butuh setidaknya 186 UPPO. Nantinya 186 UPPO tersebut akan disebar di 93 Desa di Kabupaten Pangandaran. Masing-masing Desa akan memiliki 2 UPPO.

“Satu UPPO butuh biaya Rp 200 juta. Dana tersebut untuk bangunan rumah kompos, bak fermentasi, APPO (Alat Pengolah Pupuk Organik), kendaraan roda 3, bangunan kandang ternak komunal, dan ternak sapi,” jelasnya.

Baca Juga: Stabilkan Harga Gabah, Pemkab Pangandaran Akan Dirikan Resi Gudang

Gara-gara penggunaan pupuk kimia, Aep melanjutkan, hasil pertanian Kabupaten Pangandaran tidak diterima oleh pasar internasional. Alasannya karena bahan kimia yang terkandung dalam hasil pertanian dari Pangandaran masih tergolong tinggi.

“Kami optimis jika pertanian di Pangandaran menggunakan pupuk organik, maka hasilnya bisa tembus ekspor dan bersaing di pasar internasional,” katanya.

Apalagi, lanjut Aep, jika masyarakat sudah sadar dalam penggunaan pupuk organik dalam pertanian. 

“Jika program UPPO di Pangandaran sudah berkembang, hasil pertanian akan maksimal, dan tingkat populasi hewan ternak sapi juga bisa meningkat,” katanya. (Ceng2/R7/HR-Online)

Orang tua takut-takuti anak dengan barak militer di Jabar

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tanggapi Orang Tua yang Takut-takuti Anak dengan Barak Militer

harapanrakyat.com,- Belakangan ini, beredar di media sosial potret sejumlah orang tua memposting kegiatan anaknya sembari menggunakan nama Dedi Mulyadi dan program barak militer sebagai...
Pendidikan siswa di barak militer Jabar

Dedi Mulyadi Tahan Tangis Saat Tunjukkan Momen Pendidikan Siswa di Barak Militer, Warganet Ikut Terharu

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, membagikan momen haru saat mendampingi puluhan siswa SMP di Purwakarta menjalani pembinaan di barak militer. Ia tampak menahan...
Truk di Garut hantam rumah dan pohon sampai rungkad

Gegara Pengemudi Ngantuk, Truk di Garut Hantam Benteng Rumah dan Pohon sampai Rungkad

harapanrakyat.com,- Sebuah truk di Garut, Jawa Barat, Minggu (4/5/2025) mengalami kecelakaan tunggal. Truk tersebut menabrak sebuah benteng rumah hingga jebol hingga merobohkan pohon tua....
Ole Romeny

Jelang Laga Timnas Lawan China, Ole Romeny Minta Masyarakat Indonesia Nonton di GBK

Timnas akan berhadapan dengan China dalam laga kesembilan grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Penyerang Timnas Indonesia, Ole Romeny meminta dukungan penuh...
Status Tanggap Darurat Bencana

Pergerakan Tanah Ancam 13 Rumah, Pemda Sumedang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

harapanrakyat.com,- Pemerintah Kabupaten Sumedang, menetapkan status tanggap darurat bencana selama 7 hari kedepan, dalam penanganan pergerakan tanah yang mengakibatkan longsor di Dusun Sukaasih, Desa...
Bencana Pergerakan Tanah di Sumedang

Bencana Pergerakan Tanah di Sumedang, Jalan Kabupaten Terputus dan 13 Rumah Warga Terancam

harapanrakyat.com,- Bencana pergerakan tanah di Sumedang, Jawa Barat, terjadi saat hujan deras mengguyur sejak Sabtu (3/5/2025) petang hingga Minggu (4/5/2025) dinihari tadi. Akibat pergerakan...