Sabtu, Mei 3, 2025
BerandaBerita PangandaranHarga Cabe Selangit, Petani di Pangandaran Sumringah

Harga Cabe Selangit, Petani di Pangandaran Sumringah

Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),– Harga cabe terus merangkak di pasaran, hal itu karena pasokan cabe dari petani kurang. Saat ini banyak petani cabe di Pangandaran yang gagal panen akibat cuaca ekstrim. Musim hujan sangat berpengaruh terhadap tanaman cabe, karena tanaman cabe rentan terserang hama.

Namun, ada juga petani cabe yang terhindar serangan hama dan bisa memanen tanamannya. Alhasil harga cabe yang selangit menjadi berkah bagi dirinya.

Salah seorang petani cabe asal Desa Jayasari, Kecamatan Langkaplancar yang tanaman cabenya selamat dari serangan hama adalah Taufik Hidayat.

Taufik mengatakan, saat ini harga komoditas cabe di pasaran terus naik, hal itu menjadi berkah tersendiri bagi Taufik.

“Alhamdulilah tanaman cabe saya selamat dari serangan hama, mungkin karena perawatannya yang maksimal, merawat cabe sama halnya dengan merawat bayi, tidak bisa asal-asalan,” ucapnya, Selasa (23/03/2021).

Hampir tiap hari harga cabe mengalami kenaikan, hari ini saja cabe rawit di Langkaplancar menembus Rp.160.000 per kilogram dan cabe merah Rp.50.000 per kilogram.

“Untuk para pembeli yang datang langsung ke lahan, pembeli bisa langsung memetik sendiri dan memilih cabe mana yang pembeli inginkan. Jika ada pembeli yang ingin mengetahui cara menanam cabe dengan baik, saya juga menerangkannya secara gamblang,” paparnya.

Petani Cabe di Pangandaran Ingin Langkaplancar Jadi Sentra Cabe

Taufik berharap mereka yang datang ke lahan dan melihat tanaman cabe, bisa menjadi motivasi untuk menanam cabe di lahannya masing-masing.

“Saya ingin ke depan, Kecamatan Langkaplancar menjadi pemasok cabe untuk dua kota dan dua kabupaten mengingat wilayah kecamatan Langkaplancar bisa mengakses ke Kota Banjar, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Pangandaran tentunya,” ujarnya.

Jika petani di wilayah Langkaplancar serentak menanam cabe bukan tidak mungkin Langkaplancar menjadi sentra cabe.

Taufik sendiri memiliki sekitar 4.500 pohon cabe dan merupakan buah pertama. Jika perawatan maksimal, Taufik bisa memetik hasil dari tanaman cabe ini sampai bulan Januari 2022, mengingat tanaman cabe bisa bertahan selama 10 sampai 11 bulan.

“Apabila target per pohon sebanyak 1 kilogram maka sampai selesai masa panen, tanaman cabe saya menghasilkan sebanyak 4,5 ton,” pungkasnya. (Enceng/R7/HR-Online)

Editor: Ndu

Ketentuan Jarak Pasar Modern

Ketentuan Jarak Pasar Modern di Kota Banjar Bakal Diatur Dalam Perwal

harapanrakyat.com,- Dinas KUKMP (Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan) Kota Banjar, Jawa Barat, bakal mengatur ketentuan jarak pasar modern. Termasuk mengatur jam operasionalnya. Hal itu...
Pemain Terbaik BRI Liga

4 Pemain Ini Layak Jadi Pemain Terbaik BRI Liga 1 2024/2025, 3 Diantaranya dari Persib

Memiliki performa impresif, 4 pemain yang layak menjadi pemain terbaik BRI Liga 1 2024/2025, 3 pemain diantaranya dari Persib Bandung. Kompetisi BRI Liga 1 2024...
Gelar Juara Liga 1

Selangkah Lagi Raih Gelar Juara Liga 1, Hadiah Fantastis Menanti Persib Bandung!

Persib Bandung memiliki peluang besar untuk meraih gelar juara Liga 1 di musim kali ini. Tim dengan julukan Maung Bandung ini bahkan masih memimpin...
Gara-gara Ngantuk, Polres Sumedang Tetapkan Sopir Travel Jadi Tersangka Kecelakaan Maut di Tol Cisumdawu 

Gara-gara Ngantuk, Polres Sumedang Tetapkan Sopir Travel Jadi Tersangka Kecelakaan Maut di Tol Cisumdawu 

harapanrakyat.com,- Polres Sumedang tetapkan sopir travel bernomor polisi D-7838-AV, Imat Hendrawan (41), yang terlibat kecelakaan dengan Truk Wing Box bernomor polisi B-9652-TEZ di jalan...
pengedar ganja

Polres Cimahi Bekuk Dua Pengedar Ganja, Salah Satunya Kurir Jasa Ekspedisi

harapanrakyat.com – Polres Cimahi, Jawa Barat, berhasil mengamankan dua pengedar ganja berinisial WFP dan AF. Polisi telah menetapkan WFP dan AF sebagai tersangka. Polisi...
Tunggu Hasil Lab, Dapur MBG Rajapolah Tasikmalaya Ditutup Sementara Waktu Akibat Ada Kasus Dugaan Keracunan Massal

Tunggu Hasil Lab, Dapur MBG Rajapolah Tasikmalaya Ditutup Sementara Waktu Akibat Ada Kasus Dugaan Keracunan Massal

harapanrakyat.com,- Akibat adanya ratusan siswa yang diduga keracunan makanan, dapur MBG Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya untuk sementara berhenti beroperasi. Hal itu untuk menunggu hasil...