Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),– Harga cabe terus merangkak di pasaran, hal itu karena pasokan cabe dari petani kurang. Saat ini banyak petani cabe di Pangandaran yang gagal panen akibat cuaca ekstrim. Musim hujan sangat berpengaruh terhadap tanaman cabe, karena tanaman cabe rentan terserang hama.
Namun, ada juga petani cabe yang terhindar serangan hama dan bisa memanen tanamannya. Alhasil harga cabe yang selangit menjadi berkah bagi dirinya.
Salah seorang petani cabe asal Desa Jayasari, Kecamatan Langkaplancar yang tanaman cabenya selamat dari serangan hama adalah Taufik Hidayat.
Taufik mengatakan, saat ini harga komoditas cabe di pasaran terus naik, hal itu menjadi berkah tersendiri bagi Taufik.
“Alhamdulilah tanaman cabe saya selamat dari serangan hama, mungkin karena perawatannya yang maksimal, merawat cabe sama halnya dengan merawat bayi, tidak bisa asal-asalan,” ucapnya, Selasa (23/03/2021).
Hampir tiap hari harga cabe mengalami kenaikan, hari ini saja cabe rawit di Langkaplancar menembus Rp.160.000 per kilogram dan cabe merah Rp.50.000 per kilogram.
“Untuk para pembeli yang datang langsung ke lahan, pembeli bisa langsung memetik sendiri dan memilih cabe mana yang pembeli inginkan. Jika ada pembeli yang ingin mengetahui cara menanam cabe dengan baik, saya juga menerangkannya secara gamblang,” paparnya.
Petani Cabe di Pangandaran Ingin Langkaplancar Jadi Sentra Cabe
Taufik berharap mereka yang datang ke lahan dan melihat tanaman cabe, bisa menjadi motivasi untuk menanam cabe di lahannya masing-masing.
“Saya ingin ke depan, Kecamatan Langkaplancar menjadi pemasok cabe untuk dua kota dan dua kabupaten mengingat wilayah kecamatan Langkaplancar bisa mengakses ke Kota Banjar, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Pangandaran tentunya,” ujarnya.
Jika petani di wilayah Langkaplancar serentak menanam cabe bukan tidak mungkin Langkaplancar menjadi sentra cabe.
Taufik sendiri memiliki sekitar 4.500 pohon cabe dan merupakan buah pertama. Jika perawatan maksimal, Taufik bisa memetik hasil dari tanaman cabe ini sampai bulan Januari 2022, mengingat tanaman cabe bisa bertahan selama 10 sampai 11 bulan.
“Apabila target per pohon sebanyak 1 kilogram maka sampai selesai masa panen, tanaman cabe saya menghasilkan sebanyak 4,5 ton,” pungkasnya. (Enceng/R7/HR-Online)
Editor: Ndu