Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Sosialisasi pembangunan TPPAS Bojongsari di Dusun Babakan Jaya, RT. 01, RW. 01, Desa Bojongsari, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, dikeluhkan warga.
Pasalnya, sosialisasi terkait dampak-dampak dari pembangunan TPA tersebut tidak jelas. Bahkan, sosialisasinya tidak dilakukan secara menyeluruh ke semua warga sekitar lokasi di tiga desa, yakni Desa Sindangwangi, Karangsari, dan Desa Bojongsari.
Yusuf, tokoh pemuda Dusun Karanghonje, Desa Sindangwangi, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, mengakui bahwa dirinya sudah mendengar informasi terkait rencana pembangunan TPPAS Bojongsari yang akan melintasi tempat pemukiman warga di dua RT. Yaitu RT. 17 dan RT. 18, RW. 07, Dusun Karanghonje, Desa Sindangwangi.
Namun, sosialisasi rencana pembangunan TPPAS Bojongsari yang disampaikan secara langsung ke warga dua RT tersebut belum ada.
“Mungkin baru sosialisasi ke pihak desa, tapi secara langsung ke masyarakat belum ada. Seharusnya sosialisasikan ke masyarakat dengan jelas maksud dan tujuannya. Kita juga mendukung program pemerintah. Tapi harus bisa meminimalisir dampaknya,” kata Yusuf kepada HR Online, Senin (24/05/2021).
Lebih lanjut Yusuf mengatakan, masyarakat bukan akan menghalangi program pemerintah, tapi justru akan mendukung asalkan ada solusi terhadap dampak-dampak yang akan terjadi.
Baca Juga : BUBOS 2021 di Pangandaran, Puskemas Padaherang Bagikan Nasi Dus
Minimalisir Dampak dari TPPAS Bojongsari Pangandaran
Seperti misalnya membuat sarapan air. Karena, di sekitar lokasi terdapat sungai yang harus dipikirkan kelestariannya.
“Buat sarapan air untuk ke rumah-rumah warga dan areal sawah. Seperti pembuatan bendungan atau DAM untuk mengalirkan air ke persawahan. Warga hanya berharap ada sosialisasi dan kejelasan. Sehingga program tersebut bisa utuh terserap, bukan hanya dari mulut ke mulut saja,” ungkap Yusuf.
Pendapat serupa dikatakan Ahmad Yani yang mewakili Karang Taruna Desa Karangsari, RT. 07, RW. 04, Kecamatan Padaherang. Ia mengakui bahwa masyarakat Desa Karangsari juga belum menerima sosialisasi rencana pembangunan TPPAS Bojongsari.
“Sosialisasi langsung ke masyarakat belum ada. Saya sendiri tidak pernah menerima undangan sosialisasinya, hanya mendengar dari orang-orang desa saja,” kata Ahmad Yani.
Sedangkan menurut Dili, salah seorang warga RT. 01, RW. 01, Dusun Babakan Jaya, Desa Bojongsari, bahwa sosialisasi ke desa memang sudah ada. Bahkan, ia sempat menanyakan terkait dampak yang timbul dengan adanya TPPAS. Khususnya bagi daerah yang nantinya terlewati armada pengangkut sampah.
“Saya pernah menanyakan terkait dampak-dampaknya, dan bagaimana pemeliharaan sumber air, bau yang timbul, dan lainnya. Karena banyak warga yang mengambil air dari sungai Cipicung atau Cicurug,” tuturnya.
Sedangkan, kalau untuk Desa Bojongsari yang wilayahnya merupakan dataran tinggi. Di atas boleh saja dibangun. Asal jangan ada dampaknya,” ujar Dili.
Ia menambahkan, ada 20 rumah warga yang lingkungannya belum menerima sosialisasi rencana pembangunan TPPAS Bojongsari. Bahkan warga juga belum menandatangani kegiatan sosialisasinya. (Madlani/R3/HR-Online)
Editor : Eva Latifah