Aplikasi Asap Digital Nasional hadir dari dukungan Kepolisian Republik Indonesia guna memperkuat suatu sistem deteksi terjadinya karhutla. Bahkan penghargaan yang paling tinggi untuk kapolri yaitu jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Pasalnya, upaya tersebut menunjukkan sikap keseriusan polri untuk bekerjasama dalam penanggulangan karhutla. Karena aplikasi tersebut sangat berguna dan penting untuk terus mempercepat respon penanggulangan serta pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Baca Juga: Aplikasi Betterfly Cargo Telah Meluncur dengan Sejumlah Fitur Unggulan
Mengenal Aplikasi Asap Digital Nasional dari Kepolisian Republik Indonesia
Kini pemerintah terus berupaya dalam mencari solusi terbaik guna mengefektifkan karhutla yang masih menjadi suatu ancaman di beberapa wilayah. Karena dari data menunjukkan ada beberapa upaya yang sudah berhasil dalam menekan luasan wilayah kebakaran tersebut.
Bahkan sejak November 2020 luas hutan maupun lahan yang sudah habis terbakar ada hampir lebih dari 300 hektare. Sementara untuk tahun ini sudah tercatat ada lebih dari 105.791 kebakaran hutan dan lahan dengan banyak titik api hingga 800 titik.
Peran Kapolri
Dalam sebuah rangka untuk penanggulangan karhutla, maka polri berhasil merilis aplikasi Asap Digital Nasional untuk pengendalian dan pencegahan karhutla. Mulai dari tingkat kota/kabupaten, provinsi, sampai dengan pusat sekalipun.
Pasalnya, peluncuran aplikasi tersebut sejak tanggal 15 September 2021 bersama kapolri bernama Listyo Sigit Prabowo dan sejumlah menteri lain.
Seperti Menteri Lingkungan & Kehutanan yakni Siti Nurbaya. Lalu Menteri Dalam Negeri yakni Tito Karnavian. Ada juga Panglima TNI Marsekal yakni Hadi Tjahjanto dan sejumlah Menkopolhukam yakni Mahfud MD serta polda di Indonesia.
Baca Juga: Aplikasi Ekosistem Olahraga Sportbloc Karya Anak Bangsa Indonesia
Fungsi Aplikasi
Aplikasi Asap Digital Nasional berguna untuk menyempurnakan atau mengintegrasikan dari beberapa aplikasi yang sebelumnya sudah ada. Misalnya seperti Kanyakeun Musuh Kalimantan Tengah dan Lembuswana Kalimantan Timur.
Selain itu, teknologi aplikasi tersebut pada tahap pertama nyatanya telah terpasang hingga 28 titik CCTV dalam kawasan 10 polda rawan karhutla. Seperti di Polda Aceh, Jambi, Sumut, Riau, Kalsel, Kalbar, Kalteng, Kaltara, dan Polda Kaltim.
Sementara itu, pada tahapan kedua akan terjadi pada Desember 2021 mendatang yang bakal terpasang di 40 titik CCTV. Bahkan selain hanya untuk mempercepat proses penanganan atau pencegahan karhutla, aplikasi ini bisa untuk hal lain.
Salah satunya adalah untuk melakukan proses penyelidikan dan penyidikan pada pelaku pembakaran hutan atau lahan. Sehingga dengan ada aplikasi tersebut, harapannya dapat tahu dan melihat lebih cepat pada titik api.
Memiliki Banyak Keunggulan
Aplikasi Asap Digital Nasional ini membawa sejumlah keunggulan, misalnya saja adanya CCTV Live Auto Monitoring. Artinya kamera CCTV tersebut yang terpasang telah mempunyai kemampuan berupa High Definition.
Dengan artian bahwa CCTV tersebut dapat memantau hingga 360 derajat dengan jangkauan hingga 4 km serta cakupan radius sampai 8 km. Bahkan juga mampu untuk menjangkau lahan seluas hingga lebih dari 5.000 hektare sekalipun.
Ada juga manual zoom hingga sebanyak 40 kali dan mampu untuk memutar rekaman selama dua bulan terakhir. Adanya sensor yang dapat menampilkan suhu udara, kelembaban udara, dan kualitas, maka data titik api bisa update setiap 5 menit.
Hal tersebut tentunya akan menyesuaikan dengan data update dari satelit LAPAN, data informasi peta lahan, dan data prakiraan cuaca. Salah satu tujuannya adalah untuk bisa langsung mengetahui posisi para petugas yang berada lebih dekat dengan titik api tersebut.
Aplikasi Terbaik
Bahkan dari adanya aplikasi Asap Digital Nasional ini telah terintegrasi bersama aplikasi penanggulangan karhutla lain. Sehingga harapannya bisa untuk mempercepat dalam pencegahan atau penanganan karhutla tersebut.
Karena dengan adanya aplikasi tersebut, maka dapat untuk mengetahui serta melihat secara real time atau cepat pada titik api yang ada. Jadi pencegahan juga penanganan bisa segera dilaksanakan oleh para petugas agar melakukan pemadaman api.
Siti Nurbaya selaku Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan juga telah mengapresiasikan langkah kapolri dalam meluncurkan aplikasi. Pasalnya, menurut ia, aplikasi itu begitu penting untuk agenda nasional karena bersifat permanen, terutama bagi kelembagaan.
Keberadaan aplikasi Asap Digital Nasional ini juga mampu untuk membuktikan jika masalah karhutla di Indonesia sudah ditangani lebih baik.
Bahkan Siti Nurbaya juga mengusulkan supaya aplikasi Asap Digital Nasional ditampilkan pada Konferensi Iklim COP yang ke-26 pada bulan Oktober-November. (R10/HR Online)