Sinopsis film Djakarta 1966 menjadi judul yang cocok untuk kita saksikan. Bertepatan dengan peringatan G30S PKI, yang terjadi 30 September lalu. Film dokumenter sejarah ini ada sejak tahun 1988.
Dahulu waktu kita masih bersekolah pasti setiap bertepatan tanggal ini. Film yang satu ini selalu menjadi agenda untuk ditayangkan setiap sekolah dan tidak adanya pembelajaran seperti biasanya.
Baca Juga: Sinopsis Film The Medium Angkat Kisah Pemujaan Mistis Desa Isan
Seperti sudah terikat dengan sistem pendidikan dan membuat para siswa tanah air setiap tahunnya menonton judul ini. Penyangannya biasanya khusus untuk Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan.
Karena untuk para siswa di bawah umur belum bisa menontonnya. Banyak sekali adegan dari penggambaran masa lalu terkait dengan pengkhianatan dari organisasi ini.
Sinopsis Film Djakarta 1966 Tontonan Tentang G30S PKI
Karena berhasilnya film ini pada tahun 1989 sempat mendapatkan penghargaan sekaligus tujuh buah. Dari Festival Film Bandung dan menjadi tontonan wajib hingga era ini.
Sebenarnya film ini justru memiliki kisah yang berlatar pada kejadian setelah adanya Gerakan 30 September. Tepatnya pada lahirnya Surat Perintah Sebelas Maret pada tahun 1966.
Pada saat itu pemerintahan masih dalam Order Baru. Hingga terjadinya sebuah wewenang bernama Supersemar atau Surat Perintah Sebelas Maret dari Presiden Soekarno kepada Letjen Soeharto.
Penggambaran bahwa peristiwa dari 30 September dengan menyalahkan PKI. Namun Presiden Soekarno tidak memberikan penyelesaian politik dengan memuaskan.
Situasi Memanas
Jika Anda menyaksikan film ini maka akan digambarkan dengan adegan yang menunjukkan pada masa itu. Ketika itu Jakarta yang penuh akan demonstrasi dari para mahasiswa yang tergabung dalam KAMI dan KAPPI.
Baca Juga: Sinopsis A World Without di Netflix Tentang Woman Empowerment
Hingga tercetus Tritura, pertama untuk pembubaran PKI, kedua perombakan kabinet dan Penurunan Harga. Dari hal inilah akhirnya Presiden Soekarno akhirnya memberikan wewenang Supersemar tersebut.
Dengan harapan untuk memulihkan keamanan dan kedamaian negara dengan tindakan apapun yang “dianggap perlu”. Hingga terjadilah pembubaran PKI pada saat wewewang itu muncul.
Film ini menjadi serial ketiga dari kisah mengenai film Suharto. Pertama Serangan Fajar tahun 1981, Pengkhianatan G30S/PKI tahun 1982 dan Sinopsis film Djakarta 1966. Semua film tersebut merupakan garapan dari Arifin C Noer.
Supersemar Fase Samar-Samar
Sinopsis film Djakarta 1966 memberikan gambaran mengenai berbagai kejadian dan adegan pada masa pemerintahan Soekarno yang banyak membahas Suharto. Bahkan untuk sebesar kontroversi Supersemar ini, naskah atau dokumen aslinya yang tidak bisa ditemukan atau hilang.
Bisa juga kemungkinan dihilangkan secara sengaja tidak ada yang tahu. Semua serba samar-samar dan tidak ada yang tahu pastinya.
Kemungkinan dihilangkan karena kertas yang mereka gunakan memiliki Kop Mabes Angkatan Darat bukan Kop Kepresidenan. Selain itu penandatanganan Soekarno yang berada dalam bawah todongan senjata.
Film ini hadir tidak terlalu panjang seperti 30S/PKI. Cuplikan adegan dalam film ini berputar dalam beberapa daerah saja, Jakarta khususnya.
Fakta Film Djakarta 1966
Sinopsis film Djakarta 1966 ini ternyata hadir dengan biaya langsung dari negara pada masa pemerintahan Soeharto. Dari marahnya rakyat terhadap PKI yang melakukan penculikan dan pembunuhan pimpinan Angkatan Darat.
Film ini seperti sengaja untuk membangkitkan letupan kebencian terhadap PKI. Sehingga penayangannya pada televisi nasional membuat penontonnya merasakan hal semacamnya.
Jika adegan berulang secara tidak langsung pikiran akan terhasut dan menjadi program cuci otak masa Orde Baru. Hingga kita tidak lagi memperhatikan siapa yang membunuh dan siapa yang menjadi korban.
Penggambaran Soeharto sebagai anak buah yang baik. Mengabdi, berkorban dan menjadi pemimpin yang rakyat cintai, hal seperti ini jelas terlihat dan jika kita kaitkan dari biaya film ini dari negara yang diperintah langsung olehnya.
Tentu hal ini jika kita ulas kembali menjadi hal yang menarik. Karena film sendiri memang memiliki andil dalam menentukan arah pandangan bangsa, apalagi penayangannya berulang kali.
Tidak ada yang tahu bagaimana keaslian dari sejarah yang sudah terlewat pada masa lalu. Karena sangat mungkin ada penutupan kejadian yang sengaja atau bahkan hal lain demi kepentingan salah satu pihak.
Sinopsis film Djakarta 1966 ini menjadi gambaran nyata pada masa itu dan tertulis dalam sejarah. Anda bisa menyaksikan dengan pikiran terbuka lalu mengulasnya. (R10/HR-Online/Editor-Ndu)