Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Sekretaris Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Ciamis Jawa Barat, Vera Fillinda angkat bicara terkait tragedi susur sungai yang menewaskan 11 siswa Mts Harapan Baru Cijantung beberapa waktu lalu.
Vera menyebut, pihak sekolah seharusnya menerapkan SOP sebagai antisipasi sebelum melaksanakan kegiatan susur sungai.
“Kejadian kemarin betul suatu musibah, tapi andai dari awal SOP dijalankan tentunya ada antisipasi. Misalnya dari mulai persiapan perlengkapan yang memadai bagi anak-anak ketika kegiatan susur sungai kemarin,” katanya kepada HR Online, Sabtu (23/10/2021).
Baca Juga: Kisah Duka Keluarga Korban Tragedi Susur Sungai Cileueur Ciamis
Musibah tewasnya 11 siswa MTs Harapan Baru disebut Vera sebagai tamparan keras dan harus menjadi perhatian semua pihak.
“Dari segi koordinasi, harusnya ada pihak yang menjalankan SOP kegiatan yang bersentuhan dengan alam agar kegiatan berjalan dengan aman,” tegasnya.
Vera meminta pihak terkait tidak saling tuding satu sama lain. “Untuk musibah kemarin jangan sampai terjadi saling tuding satu sama lain. Tinggal menunggu pihak berwajib saja untuk menjalankan prosedur dalam penegakan aturan,” katanya.
Baca Juga: Menguak Sejarah Leuwi Ili, Lokasi Tewasnya Siswa MTs Cijantung Ciamis
Menurut Vera, saat ini P2TP2A ikut memberikan layanan trauma healing untuk menangani kondisi psikologis siswa MTs Harapan Baru Cijantung, korban tragedi susur sungai.
“Kita akan mencoba berupaya memberikan trauma healing pada siswa MTs Harapan Baru, semoga kejadian ini menjadi yang pertama dan terakhir,” pungkasnya. (Fahmi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)