Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),- Dosen Unigal menciptakan mesin yang dapat mengubah limbah tempurung kelapa menjadi bahan penghalau hama tanaman ramah lingkungan.
Hal itu terungkap dalam Program Produk Teknologi yang Didiseminasikan kepada Masyarakat (PTDM) tahun 2021.
Program PTDM tersebut berjudul “Pemanfaatan Mesin Pengolah Limbah Tempurung Kelapa Penghasil Air Asap sebagai Bahan Penghalau Hama Tanaman Ramah Lingkungan”.
Ketua Tim Pelaksana Program PTDM, DR. Hj. Ida Farida, SH.,MH., kepada HR Online, mengungkapkan, program PTDM tersebut merupakan bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat dosen Unigal.
Ida menjelaskan, program tersebut dilaksanakan di Desa Kertamukti, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, dari tanggal 1 Agustus sampai 30 Desember 2021.
Menurut Ida, program ini melibatkan Dosen Fakultas Teknik (FT), Zenal Abidin, ST.,MT., dan Dosen Fakultas Pertanian (Faperta), M. Arief Rizki M, SP.,M.Sc.
Limbah Tempurung Kelapa di Tasikmalaya Menggunung
Ida mengungkapkan, dari hasil analisa di lapangan, limbah tempurung kelapa di Desa Kertamukti, Kecamatan Ciawi, Tasikmalaya, tidak terkendali.
“Limbah ini seringkali menimbulkan pencemaran udara, air, dan lingkungan hidup. Bahkan menjadi penyebab terjadinya longsor akibat timbunan limbah yang menggunung,” katanya.
Selain itu, Ida mengatakan, timnya mendapati perspektif masyarakat terhadap limbah tempurung kelapa masih hanya sebagai sampah tidak bernilai ekonomis.
“Mereka pun membuangnya langsung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Ada juga masyarakat yang memanfaatkannya untuk bahan bakar,” katanya.
Ida mengakui, sudah ada dua kelompok masyarakat yang mencoba mengurai masalah dengan memanfaatkan limbah tempurung kelapa tersebut.
Pertama, yakni Kelompok Pemuda Tani Tunas Harapan yang bergerak di bidang pertanian holtikultura.
Dan kedua, Kelompok Usaha Kecil APABRIC yang bergerak di bidang pembuatan arang briket sampah.
“Kedua kelompok inipun setuju menjadi mitra tim kami. Kami sepakat, persoalan limbah ini harus diatasi dengan Teknologi Tepat Guna (TTG),” katanya.
Sulap Limbah Tempurung Kelapa Jadi Produk Bernilai Ekonomis
Sementara ini, tim bersama kelompok masyarakat berusaha mengolah limbah tempurung agar menghasilkan produk yang bernilai ekonomis.
Realisasinya, yakni dengan pemanfaatan mesin pengolah limbah tempurung kelapa untuk menghasilkan air asap bahan penghalau hama tanaman.
Dari hasil tahapan pengaplikasian teknologi tersebut, Ida menambahkan, kemampuan dan penerimaan masyarakat terhadap keahlian baru pun meningkat.
“Khususnya dalam metode penanggulangan limbah tempurung kelapa dengan memanfaatkan mesin pengolah limbah tempurung kelapa penghasil air asap,” katanya.
Ida berharap, pengembangan hasil teknologi tepat guna ini nantinya bisa memberikan dampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Kertamukti, Ciawi, Tasikmalaya.
Pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi pada bidang Pengabdian kepada Masyarakat ini, tambah Ida, mudah-mudahan bermanfaat, baik secara pengembangan ilmu pengetahuan dan juga bermanfaat secara praktis.
“Tidak lupa, tim juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang memberikan dukungan, langsung ataupun tidak langsung, pada pelaksanaan program PTDM tahun 2021 ini,” pungkasnya.