Berita Nasional, (harapanrakyat.com),- Seorang modin di Malang, Jawa Timur, meninggal dunia tepat saat hendak menikahkan calon pengantin, Minggu (30/1/2022) malam.
Kejadian meninggalnya pria bernama Supaat (55) itu tanpa sengaja terekam oleh salah seorang kerabat mempelai.
Awalnya, kerabat mempelai pengantin merekam video dengan tujuan untuk mengabadikan momen ijab kabul.
Namun tanpa sengaja, video itu justru memperlihatkan detik-detik sang modin meninggal dunia.
Baca juga: Viral Acara Pengajian Sultan, Bikin Geger Bagikan Air Galon ke Jamaah
Dalam video berdurasi 2 menit 50 detik tersebut, terlihat Supaat mulai merapal bacaan doa untuk ijab kabul.
Beberapa saat kemudian, ia terlihat menunduk dan menyangga kepala menggunakan tangan kirinya.
Ketika memegang tangan calon pengantin pria, Supaat sambil terbata-bata berkata bahwa tangannya lemas.
Wajahnya juga nampak pucat. Selain itu ia terlihat seperti kesakitan. Orang-orang di sekitarnya sontak panik melihat kondisi Supaat.
Tak berselang lama, sang modin ini mulai terhuyung-huyung kemudian ambruk telentang.
Seketika itu juga seluruh keluarga mempelai yang berada dalam ruangan histeris.
Mereka lalu memastikan kondisi Supaat, dan ternyata sang modin sudah tak bernyawa.
Modin di Malang Meninggal Dunia Akibat Stroke
Kanit Polsek Singosari Iptu Eka Yuliandri Aska pun membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Eka mengatakan, modin itu meninggal saat memimpin ijab kabul calon pengantin, Minggu (30/1/2022) malam di salah satu rumah warga.
Dari hasil pengecekan, diketahui Supaat meninggal lantaran penyakit stroke.
“Modin itu meninggal saat memimpin ijab kabul. Meninggalnya bukan karena Covid-19,” ucapnya via sambungan telepon, Senin (31/1/2022).
Korban pun, imbuh Eka, sudah dibawa ke rumah duka dan sudah disemayamkan.
Kepala KUA Singosari, Syamsuir, mengungkapkan Supaat bukan penghulu dari KUA Kecamatan Singosari. Melainkan modin Desa Baturetno.
Syamsuir mengatakan, Supaat meninggal saat menikahkan salah satu warga Desa Baturetno.
Hanya saja, ijab kabul yang dipimpin oleh Supaat bukan pernikahan resmi secara undang-undang negara. “Akan tetapi nikah siri,” ujarnya.
Pihaknya pun sudah mengecek jadwal pernikahan, dan hasilnya tidak ada jadwal pernikahan pada Minggu (30/1/2022) malam.
Dugaan, sang modin meninggal dunia karena riwayat penyakit stroke yang dideritanya selama ini. “Korban punya riwayat darah tinggi. Jadi diduga meninggalnya akibat gejala darah tinggi,” tandasnya. (R8/HR Online/Editor Jujang)